Jumat, 25 November 2016

INDONESIA DALAM DUA PUISI IVERDIXON TINUNGKI


PUISI IVERDIXON TINUNGKI


INDONESIA KITA

ini masa dimana banyak orang
memberangus akal sehat
mengunci perdebatan
meski penting disuarakan

kritik dibalas makian
Kebenaran identik dengan jumlah orang turun ke jalan


konflik dan kekerasan dijadikan sarana menggebuk lawan

bahkan untuk menciptakan keseimbangan
 isu dinaikkan mengalihkan perhatian

manakala dianggap mengganggu kepentingan
isu disimpan menutup diri dari perdebatan

kini banyak orang tak mau merayakan akal sehat
memberikan catatan kritis terhadap berbagai kekuatiran
meski itu  menyangkut masa depan rakyat

karena tibatiba semua tak mau dianggap berbeda atau senada 
karena kuatir dibalas penghinaan atau dikafirkan 
ini fase paling memuakkan 
dimana kesadaran kritis direndahkan


INDONESIA PADA SEBUAH LAYAR

suatu ketika seorang anak akan bertanya pada ibunya:
apa itu Indonesia
karena Indonesia yang ia bayangkan
begitu kabur dan samar

Indonesia yang disuguhkan padanya
adalah pertengkaran politik, berita korupsi dan kriminal
hiburan asing yang tak menjawab akar kesusahannya
pahlawanpahlawan super dunia fiksi yang tak nyata

suatu ketika seorang anak akan berkata pada ibunya:
sebegini inikah wajah Indonesia yang harus kubayangkan
wajah yang retak, wajah yang kusam oleh ruparupa persoalan,
oleh ruparupa duka cita, perseteruan dan katakata yang tajam
menusuk hati, meretakan jiwa dan harapan

pulaupulau yang tak bernyawa
laut yang bertabur gelombang amarah
alam dan lingkungan yang terjarah
pendidikan yang kehilangan rasa cinta
akan apa yang kubayangkan pada Indonesiaku yang kubanggakan

suatu ketika anak itu akan memandang merah putih berkibar
dalam sepi kebanggaan. dalam pertanyaan yang selalu tak terjawab

tapi ibunya yang sabar tetap saja menatapnya dengan cinta,
dengan sayang yang tak berkesudahan.

dan suatu ketika ibu itu akan berkata:
sejak negeri kita merdeka, hanya pada sebuah layar engkau melihat
Indonesia apa adanya. Pulaupulau yang riang, tanah air yang gemerlapan
karena hanya pada layar sanubari penuh cinta
Indonesia yang kau bayangkan
tak pernah padam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar