Sabtu, 26 November 2016

SEJARAH ORANG CINA SAMPAI DI PULAU SIAU DALAM PUISI IVERDIXON TINUNGKI



SHUN FENG HSIN SUNG MENCARI SHAO

di lembah Hoangho mengalirlah sungai
mengalir ke pucuk bunga Peony

di musim semi seperti ini
aku meretih api ke dalam diri

dalam legenda Hou Yi
ia memanah sembilan matahari
karena cinta di bumi hanya butuh satu
cahaya diri


di bawah satu matahari
bukankah aku dapat pergi
menyusul delapan dewa bahari
berlayar hingga mencapai diri

di lembah Hoangho mengalirlah sungai
dan aku Shun Feng Hsin Sung*)
perahuku meluncur di air
melewati teratai, krisan dan beku apricot

di musim itu
aku tak lupa tekstur rumah bata merah
pohon bambu dan pintu berhias pahatan naga

sejauh mana aku berlayar
tak jua jauh dari tangan Pangu yang mengejar

dengan mantel kulit lusu
kujelajahi peta Shui Jing Zhu

dan Tuhan menyunggi kecapi ke lubuk karangku

lima abad sudah perahuku
meretih gelombang
meronce puisi
dengan guci dupa gaharu yang suci

dan masih kukenang musim semi Peony

burungburung mengambang
melunaskan perjamuan samudera
meneguk makna indah dan nila ke dalam hati

di lembah Hoangho mengalirlah sungai

sudah jauh Utara Cina
rumah bata merah, pohon bambu
dan pintu berias pahatan naga

aku sudah berarus hingga ke Zamboanga
dan tiba di Shao dalam wangi dupa kian bernyawa

di langit dewi bulan Chang’e memijar
seperti kisah catatan musim semi Tuan Lu

di hatiku telah tumbuh kisah lebih sungguh
laut dan pulau yang menunggu

*) Shun Feng Hsin Sung: Pelaut Cina yang menulis buku petunjuk jalur pelayaran
Utara Cina melewati Zamboanga ke bagian timur Mindanao lalu ke selatan menuju
pengunungan Shao (Siau) pada tahun 1500. Sejak itu, perniagaan Cina kian berkembang ke Timur Nusantara.



SAJAK BUNGA PEONY *)
DALAM CINTA SHUN FENG HSIN SUNG

cinta bagai sebuah peta
bunga dan mata
di luar alam katakata
ia pengelana benak yang merekah

cinta bukan harum dan warna
bukan adat membuat kita terpisah
peony juga tumbuh di tanah tak bernama
di sini di sana kita berciuman bagai magma

di bawah langit tempat kegembiraan membubung
Shun Feng Hsin Sung mengembara
sejauh laut membawa jiwa dan nyawa

bila warna bisa merah
kadang ungu menunggu dengan sepeta kisah

bagaimana masa lalu tak boleh luluh
sedang kita selalu bicara bahasa air mata

di Ulu
seorang gadis Cina mengenang
moyangnya di tanah utara yang jauh
bagaimana kau menutup pintu
dengan mata cipit yang jambu

--bukankah benakmu telah berhulu
di luas hari dan bahari itu

bila dipuja dupa satu diri yang sungguh
tak ada keliru menanggalkan rikuh dan ragu

*) Bunga Peony: Bunga yang punya makna spiritual dalam peradaban Cina sejak zaman
kuno. Menjadi motif utama gaun kaum wanita. Merefleksikan perasaan cinta. Sejak Shun Feng Hsin Sung tiba di Shao (Siau) tahun 1500, sejak itu peradaban Cina kuno ikut menyebar ke dalam hidup masyarakat setempat dan menjadi bagian dari system nilai  budaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar