Senin, 26 September 2011

GUNDE *) (Puisi Iverdixon Tinungki)


gemerisik berbisik bayu wewangian lima perawan
gemulai sambutan bagi tamo kerajaan
lambang kehormatan tak habishabisnya
agar negeri aman dari kutuk dan kekhilafan

gemerisik berbisik bayu wewangian tujuh perawan
gemulai sambutan bagi pengantin suci pualam
lambang kehormatan tak habis-habisnya
agar turunan terbekahi kearifan dan kecakapan

gemerisik berbisik bayu wewangian sembilan perawan
gemulai sambutan bagi datu dan para dermawan
lambang kehormatan tak habis-habisnya
agar negeri tersanjung di mata segala peradaban

tagonggong rancak beriring sambo
bersyair pujian sembah datu dan rakyat
kehormatan diberi hanya kepada yang terpilih
kerena sekali disujud hidup mati dihormati

2008
*) Gunde (Tarian Gunde) adalah tarian adat Nusalawo untuk penjemputan tamu kehormatan di kerajaan. Tarian ini diiringi musik Tagonggong dan nyanyian syair sasambo. Sebagai tarian magis dan sakral, tarian Gunde pada masa purba dan dimasa kerajaan hanya boleh ditarikan oleh para perempuan suci. Di masa lalu, para penari gunde bisa menari dalam keadaan terangkat dari atas tanah (melayang) karena kemagisan dan kesakralannya. Tarian Gunde adalah seni tradisi yang teragung dalam sejarah seni tradisi Nusalawo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar