manusia
perbatasan
IVERDIXON
TINUNGKI
PENGANTAR PENERBIT
Kehidupan
yang kompleks seringkali menyeret seseorang keluar dari
cita-citanya
atau apa yang dicita-citakannya semula. Seorang yang
semula
hanya berpikir sederahana, tanpa ia sadari harus mengambil
keputusan-keputusan
penting, bukan saja untuk dirinya tetapi
keluarganya.
Namun ternyata melibatkan realitas sosialnya di mana
ia
berada. Bahkan ia kemudian seolah-olah di sudutkan kembali
pada
situasi awal, di mana ia harus menjadi manusia lugu dengan
terpaksa,
tetapi sejarah social terlanjur menempel pada dirinya.
KEPAS,
itulah sebuah novel perjuangan anak manusia di daerah
perbatasan.
Daerah-daerah yang boleh dikatakan tidak bertuan,
karena
terkadang diabaikan oleh pusat-pusat kekuasaan. Mencoba
keluar
dari himpitan sosisal dan ekonomi, terdampar di negeri
orang,
tetapi kemudian terabaikan di negeri sendiri. Bahkan
dinyakatan
sebagai orang yang bersalah, tanpa ia memahami
kesalahannya.