Oleh: Iverdixon Tinungki
VI. PERIODE KETUA JEMAAT
KELIMA
(2009-Sekarang)
VI.1. Pdt Fonny Welmina Mamanuah, STh
Setelah
masa pelayanan Pendeta Ransun Palansalaeng, STh usai dan dimutasikan ketempat
tugas yang baru, posisi Ketua jemaat Gunung Hermon diisi Pendeta Fonny Welmina Mamanuah, STh terhitung
1 Mei 2009 lewat SK BPS GMIM. Kendati
begitu, serah terimanya dilaksanakan pada bulan Agustus 2009.
Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh dilahirkan
di Manado, 01 Februari 1972. Menikah dengan Stefi Edwin Tanor dan
dikarunia dua orang anak Djurano Panca Negarawan Tanor dan Shania Junhishia Pratiwi Tanor.
Kehadiran Pdt. Fonny Welmina Mamanuah,
STh disambut baik warga jemaat Gunung Hermon. Ia sosok pelayan yang dipandang membawa
sukacita besar bagi jemaat. Bila periode sebelumnya banyak konflik yang terasa
mengganjal pelayanan, kehadirannya justru dinilai membawa jemaat pada
pertumbuhan iman yang besar.
Hanya dalam kurun 1 tahun pelayanannya jemaat Gunung Hermon berhasil membangun Pastori yang cukup megah yang ditahbiskan
pada tanggal 17 Juni 2012. Tim Kerja Pembangunan Pastori terdiri dari: Ketua Pnt.
A. Pontoh, Sekretaris Sym. Roy Malamtiga, Bendahara Bpk. Dedy Wadjah dan
anggota semua pelayan khusus. Dana
pembangunan pastori tersebut berasal dari aksi penjualan kue, tanggung jawab
dari keluarga sebesar Rp. 25.000 perminggu, sumbangan dari donatur, sumbangan
dari kenalan jemaat dan ibu pendeta, dari Bpk. Drs. Welly Sambalao sebesar Rp.
25.000.000. Juga sumbangan dari pejabat
dan Pemkot Manado.
Sementara kalau dulu satu-satunya akses jalan
ke jemaat ini adalah melalui tangga di tebing selatan dalam kondisi yang
relatif curam dan tinggi, kini sebuh jalan aspal dibangun dalam periode
kepemimpinan Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh di bagian ujung dari sisi bukit
yang bermula di tikungan jalan Dua Saudara. Pembangunan jalan ini tentu menjadi
jawaban terhadap kekhawatiran masa lalu yang menjadi akar persoalan hingga dalam
sejarahnya jemaat ini terdepak dari pelayanan jemaat induknya Nazaret. Tak ada
lagi kesulitan aksesibilitas ke atas lokasi gereja ini, karena sudah ada jalan yang baik yang
bisa dilalui kendaraan bermotor. Sedangkan pembangunan gedung gereja yang telah
digagas dan dibangun dari masa Ketua Jemaat sebelumnya perlahan namun pasti terus
dirampungkannya. Dimasa kepemimpinan Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh pembangunan
gereja permanen dilanjutkan hingga saat ini mencapai 65 persen rampung.
Selain memberi penekanan yang serius
pada pembangunan fisik, ia juga mengedepankan pembangunan iman dalam pelayanan.
Pertumbuhan iman jemaat kian baik terbukti dengan ucapan syukur dan perpuluhan serta
partisipasi jemaat lainnya untuk pelayanan terus meningkat hingga kini.
Guna mempertajam pembangunan iman, ia
menggagas sejumlah seminar bagi jemaatnya dengan tema-tema beragam yang
menyentuh kebutuhan jemaat seperti seminar tentang “Roh Kudus” dan “Keselamatan”,
dengan menghadirkan para pembicara dari Sinode GMIM. Ia juga mengadakan konven
Pelsus dan UPK. Belajar Alkitab bagi pemuda dan remaja.
Dalam kurun 4 tahun kepemimpinannya di
jemaat Gunung Hermon saat ini jumlah
kolom yang sebelumnya hanya 2 kolom berkembang menjadi 3 kolom dengan jumlah KK
48 dan 170 jiwa.
Di bidang pembangunan fisik, banyak
sumbangan besar dari pejabat, pemerintah, bahkan donatur untuk menunjang
pembangunan yang diupayakannya. Ia dikenal sebagai sosok pelayan yang ulet. Bersama
dengan jemaat mencari dana door to door untuk kegiatan pelayanan dan
pembangunan. Mengubah pundi persembahan dengan optimis dan keyakinan penuh dari
3 pundi menjadi 1 pundi saja. Dengan semua kebijakannya itu RAP (Recana
Anggaran Pendapatan) meningkat setiap tahun untuk menopang pelayanan di jemaat
yang dipimpinnya.
Tak terlihat oleh jemaat kesedihan maupun penderitaan dan pergumulan
yang dialaminya dalam pelayanan. Beliau tetap tersenyum dan terus melayani dengan tekun.
VI.2. Menuju Jemaat Smart
dan Berkarakter Kristus
Dalam sebuah percakapan
dengan Tim Penulis, Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh mengungkapkan puja dan pujian syukurnya
kepada Allah Bapa di dalam Yesus Kristus Tuhan kepala Gereja, yang oleh Roh-Nya
yang kudus senantiasa mengaruniakan kekuatan dan hikmat kepada kita untuk
melaksanakan tugas panggilan-Nya di dunia melalui Gereja Masehi Injili Di
Minahasa, khususnya Jemaat Gunung Hermon Tuminting Wilayah Manado Utara II.
Sebagai pemimpin visioner dalam
rangka melaksanakan tugas panggilan Kristus sang Kepala Gereja untuk memelihara
iman orang percaya supaya bertumbuh di dalam Dia, dan menyaksikan Injil kepada
dunia, Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh secara detil menyodorkan kupasan rumusan program pelayanan yang menjadi acuan
pelaksanaan tugas-tugas pelayanan di jemaat Gunung Hermon. Dalam detil catatan
tersebut, ia merumuskan program
pelayanan jemaat Gunung Hermon dengan berlandaskan ungkapan bijak yang berkata, “Hari ini harus
lebih baik dari hari kemarin, dan hari besok harus lebih baik dari hari ini”.
Makna dari ungkapan ini adalah peningkatan, perkembangan atau kemajuan. Di
dalamnya juga terkandung pesan akan pentingnya menoleh ke belakang untuk
belajar dari pengalaman (itulah juga yang disebut evaluasi) dan melihat jauh ke
depan untuk mengimpikan sesuatu yang besar (itulah juga yang disebut visi) dan
merancang sesuatu yang tepat guna sekarang ini berdasarkan evaluasi dalam
rangka menuju pada visi tersebut (itulah juga yang disebut misi).
Dengan kata lain, ia
berusaha mewujudkan kemajuan untuk jemaatnya, dan itu berarti secara strategis
program pelayanan jemaat perlu
ditempatkan di bawah perumusan visi dan misi yang jelas. Perumusan visi dan misi
itu haruslah mengacu pada tiga hal: pertama, pada tata gereja, kedua pada
program sinodal dan wilayah, ketiga, pada pesan rapat sidi jemaat, keempat yang
tidak kalah pentingnya pada kondisi objektif dari jemaat. Dalam rangka
mengenali kondisi objektif jemaatnya, ia melakukan analisis SWOT ( Strength=kekuatan,
Weakness=kelemahan, opportunity= kesempatan, Threats=ancaman). Di bawah ini ia
mendeskripsikan konteks jemaat Gunung Hermon berdasarkan analisis SWOT:
Strength
(kekuatan)
Dari fakta empiris yang ada,
jemaat kami memiliki sejumlah potensi yang di dalamnya mengandung kekuatan
seperti sebagai berikut:
a.
Ketika jemaat mampu membangun pastori yang
reprensentatif dan mampu merealisasikan sentralisasi ke sinode yang cukup
signifikan (Rp.29.000 per-KK per-bulan / Rp.1.400.000 setiap bulan) ini
menunjukan bahwa warga jemaat Gunung
Hermon Tuminting memiliki kesadaran yang cukup tinggi dalam hal pemberian
persembahan untuk menopang pelayanan. Ini merupakan kekuatan di bidang dana.
b.
Banyaknya warga jemaat yang mau memberi diri
dengan tulus dan sungguh dalam pelayanan.
c.
Persekutuan jemaat Gunung Hermon yang terdiri dari 48 keluarga,
sekalipun kecil tetapi memiliki hubungan keakraban yang mewujudkan kononia yang
kuat.
d.
Posisi jemaat yang berada di Kota Manado yang
sedang mengalami perkembangan dan kemajuan pesat dalam berbagai bidang, membuat
jemaat memiliki akses bagi kemajuan kota tersebut terhadap kemajuan pelayanan.
e.
Ketika kegiatan pembekalan pelayanan
dilaksanakan, para pelayan menunjukan respons yang sangat positif, apresiasi
yang tinggi, bahkan menyatakan harapan agar kegiatan-kegiatan pembekalan
seperti terus dilaksanakan secara berkala. Animo yang tinggi terhadap kegiatan
pembekalan pelayanan ini merupakan indikasi dari kekuatan spirit.
f.
Ibadah-ibadah yang lancar.
Opportunity
(Kesempatan)
Potensi-potensi kekuatan
yang ada di jemaat sebagaimana
digambarkan di atas, tentu berimplikasi pada terbukanya berbagai kesempatan
seperti sebagai berikut:
a. Kekuatan
persekutuan, kesadaran memberi persembahan, dan banyaknya warga jemaat yang
memberi diri untuk pelayanan membuka kesempatan bagi jemaat untuk meningkatkan
kualitas, intensifitas dan kreatifitas pelayanan dan kelengkapan sarana
prasarana.
b. Akses
yang lebar terhadap perkembangan dan kemajuan pesat di berbagai bidang di kota
Manado membuka kesempatan yang lebar bagi warga jemaat untuk meningkatkan SDM
yang handal dan untuk mencari pekerjaan/menciptakan lahan pekerjaan untuk
meningkatkan taraf kehidupan ekonomi.
c. Animo
terhadap peribadahan dan kegiatan pembekalan membuka kesempatan untuk
peningkatkan pemahaman Alkitab, Ajaran dan spiritualitas warga jemaat.
Weaknes
(Kelemahan)
Menemukan dan memikirkan
kelemahan adalah hal penting, sebab dengan menemukan dan memikirkan kelemahan
maka kita dapat berupaya mengatasi kelemahan tersebut. Kondisi keberadaan dan
pelayanan di jemaat kita nampaknya mengindikasikan kelemahan-kelemahan seperti
sebagai berikut:
a. Tingkat
SDM yang masih rata-rata tamatan SMA.
b. Tingkat
ekonomi masih berada pada taraf menegah ke bawah: 15 orang tukang, 10 orang
supir, 8 orang pekerja swasta, 2 orang PNS, 3 orang pensiunan dan lain-lain
yang bekerja secara tidak tetap.
c. Kondisi
gedung gereja yang belum representatif karena sedang dalam proses pembangunan
namun masih terhenti sementara karena beralih ke pembangunan pastori.
d. Di
jemaat kita ada beberapa keluarga yang tinggal di rumah yang berlantai tanah.
e. Belum
tersedianya tempat ibadah khusus anak sekolah minggu dan gedung serba guna.
Threats
(Ancaman)
a. Dosa
dan kuasa jahat (ancaman yang bersifat abstrak).
b. Gerakan
dan kelompok-kelompok parachurch yang tidak sehat.
c. Pengaruh
eksternal dan internal dan pluralisme baik dalam tataran pemahaman (Mis: Semua agama sama) maupun pada tataran
praksis (berpindah gereja).
d. Dampak
negatif budaya modern dan post modern yang menggiring pola pikir dan prilaku
yang tidak Alkitabiah seperti: Hedonisme, individualisme, materialisme,
okultisme, dan penyangkalan terhadap realitas kebenaran mutlak dan universal.
e. Lemahnya
pemahaman terhadap ajaran-ajaran gereja.
f. Budaya
free sex: Seks di luar nikah, selingkuh, seks bebas remaja, komersialisasi
seks.
g. Kemiskinan
dan pengangguran.
Berdasarkan Tata Gereja GMIM tahun 2007,
pesan rapat sidi jemaat dan deskripsi kondisi objektif Jemaat Gunung Hermon di
atas, maka visi dan misi jemaat untuk periode pelayanan 2010 s/d 2013 yang
sedang berjalan ini dapat dirumuskan sbb:
VISI :
Menjadi jemaat yang smart dan
berkarakter Kristus. (Filipi 2:5).
MISI : Meningkatkan pelayanan yang dinamis Memelihara
persekutuan yang kuat dan melengkapi kebutuhan sarana.
Visi di atas merupakan harapan ideal, atau mimpi Jemaat Gunung Hermon di
periode pelayanan 2010 s/d 2013 yang sedang berjalan ini. Pelayanan akan
diarahkan pada perwujudan mimpi ini. Visi ini sebenarnya merupakan refleksi
dari Filipi 2:5 yang berkata, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh
pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.”
Kata smart secara harafiah berarti cerdas, pintar, pandai. Kita berharap
agar warga jemaat Gunung Hermon, dari
Anak Sekolah Minggu sampai dengan Lansia akan menjadi warga jemaat yang cerdas.
Tetapi kecerdasan disini bukan semata-mata sebagai kecerdasan intelektual
murni, melainkan suatu kecerdasan intelektual yang dipimpin oleh Kuasa Roh
Kudus kepada orang-orang yang telah ditebus oleh Yesus Kristus dan yang hati
pikirannya diperbarui oleh Roh Kudus. Kecerdasan ini meliputi aspek:
a. Cerdas
dalam pemahaman Firman Tuhan – Jemaat yang selalu merasa haus akan Firman, dan
senantiasa belajar Firman sehingga bertumbuh dalam pengenalan akan Allah dan
kehendakNya.
b. Cerdas
dalam pemahan ajaran (doktrin) Gereja Reformasi – Memiliki pemahan yang jelas
akan teologi reformasi.
c. Cerdas
dalam menanggapi berbagai pengaruh: pengaruh ajaran-ajaran dari luar dan
pengaruh dari godaan dosa.
d. Cerdas
melayani – yaitu memiliki kesedian hati/pemberian diri, urapan dan kompetensi
dalam melaksanakan dan mewujudkan tugas-tugas pelayanan.
e. Cerdas
bersaksi – yaitu terbeban untuk menghadirkan kasih Kristus yang menyelamatkan
kepada orang-orang yang masih terikat dengan dosa dan belum percaya kepada
Kristus, melalui aksi-aksi yang kreatif dan pemberitaan yang bersahabat tentang
Injil Yesus Kristus.
Karakter Kristus adalah sifat dan sikap yang melekat dalam kepribadian
Tuhan Yesus sebagaimana yang terlihat dalam hidup dan karyanya seperti: rendah
hati bahkan rela menjadi hamba, memberi, melayani, penuh belas kasihan, rela
berkorban, suka menolong, suka menanggung, suka mengampuni, taat kepada Bapa
dan lain sebagainya. Itulah juga yang dibahasakan Paulus dengan buah-buah Roh
dalam Galatia 5:22-23: “Tetapi buah Roh ialah: Kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,
penguasaan diri.”Khusus tentang karakter kasih Paulus menguraikannya secara
detail dalam 1 Korintus 13:4-7: “Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia
tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong, ia tidak melakukan
yang tidak sopan, dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah
dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena
ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. Ia menutupi segala
sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”Sifat-sifat dan sikap-sikap inilah
yang dimaksud dengan karakter Kristus.
Jadi, di periode pelayanan 2010
s/d 2013 ini kami berharap jemaat Gunung Hermon boleh bertumbuh menjadi jemaat
yang smart dan berkarakter Kristus. Dalam rangka mewujudkan visi ini maka kami
menetapkan misi, yaitu cara strategis yang akan ditempuh untuk menggapai visi.
Misi jemaat kami untuk periode pelayanan 2010 s/d 2013 ini ialah: Meningkatkan pelayanan yang dinamis,
memelihara persekutuan yang kuat dan melengkapi kebutuhan sarana.
Dalam rumusan misi ini ada tiga hal yang akan kami upayakan. Pertama,
meningkatkan pelayanan yang dinamis, kedua, memelihara persekutuan yang kuat
dan ketiga melengkapi kebutuhan sarana.
Pelayanan yang dinamis ialah
pelayanan yang memiliki kekuatan untuk membimbing jemaat dalam pertumbuhan
pemahaman dan karakter melalui berbagai cara, bentuk dan inovasi di dalam
tuntunan Kuasa Roh Kudus.
Persekutuan yang kuat adalah
persekutuan yang ditandai dengan adanya relasi dan interaksi yang akrab, saling
peduli, saling menopang di antara warga jemaat satu dengan yang lainnya. Tanpa
persekutuan yang kuat, sulit mewujudkan pelayanan yang dinamis. Tetapi juga
sebaliknya, tanpa pelayanan yang dinamis, sulit mewujudkan persekutuan yang
kuat. Tetapi pelayanan yang dinamis dan persekutuan yang kuat membutuhkan juga
berbagai sarana pendukung. Karena itulah diperiode pelayanan yang berjalan ini
kami akan mengupayakan supaya sarana pelayanan secara bertahap makin menjadi
lengkap. Adapaun sarana pelayanan vital yang masih perlu dilengkapi di jemaat
kita ialah: Penyelesaian pembangunan gedung gereja, Pastori ( sementara pada
tahap finishing dan akan ditahbiskan pada tanggal 17 Juni 2012), ruang serba
guna untuk aktifitas-aktifitas koinonia (persekutuan), ruang-ruang kelas untuk
pembelajaran Anak Sekolah Minggu, Sound system, alat musik dan LCD projector.
Goal
Setting
Dalam rangka menggapai misi diatas, maka kita perlu menentukan goal
setting untuk tahun pelayanan 2010 s/d 2013 yang sedang berjalan ini. Adapun
goal setting ini akan disusun berdasarkan Enam bidang program, yaitu:
Persekutuan, Kesaksian, Diakonia, Organisasi, Anggaran dan Sarana Prasarana.
a.
Bidang Persekutuan. Terjadinya peningkatan
dalam:
-
Kualitas peribadahan
-
PemahamanAlkitab dan ajaran reformasi.
-
Optimalisasi pelayanan perkunjungan doa dan
penggembalaan.
-
Kuatnya pemberian diri, kompetensi dalam
tuntunan kuasa Roh Kudus dari pelayan dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan.
-
Spiritualitas yang transformative.
-
Kualitas kebersamaan.
b.
Bidang Kesaksian. Terjadinya peningkatan
dalam:
-
Penghayatan akan Injil.
-
Kesaksian dalam aksi dan berita.
c.
Bidang Diakonia:
-
Meningkatnya praktek memberi.
-
Meningkatnya kesejahteraan, pendidikan dan
kesehatan keluarga.
d.
Bidang Organisasi:
-
Meningkatnya mutu penatalayanan organisasi
dan administrasi.
-
Tertatanya kembali komisi-komisi kerja dalam
rangka optimalisasi peran dan keterbukaan ruang terhadap pemberdayaan talenta
dan karunia warga jemaat.
e.
Bidang Anggaran :
-
Meningkatnya mutu pengelolaan perbendaharaan.
-
Meningkatnya persembahan jemaat untuk
menopang program.
F.
Bidang Sarana/Prasarana :
-
Berlanjutnya aktifitas pembangunan untuk
melengkapi sarana/prasarana
-
Terpeliharanya sarana/prasarana dan
infentaris jemaat
Demikianlah harapan jemaat
GMIM Gunung Hermon Tuminting yang tertuang dalam visi, misi, dan goal setting,
yang menjadi acuan strategis bagi jemaat dalam melaksanakan tugas panggilan
pelayanan. Tapi perlu ditambahkan juga bahwa upaya mewujudkan visi, misi dan
goal di atas, senantiasa ditempatkan di bawah visi besar GMIM, yaitu: GMIM
menjadi gereja yang dewasa, mandiri dan missioner, serta di bawah sorotan tema:
Tuhan Itu Baik Bagi Semua Orang.
VI.3. Struktur Pelayanan 2010-2014:
Ketua BPMJ : Pdt. Fonny Welmina Mamanua, STh
Wakil Ketua: Pnt. Alfinus Pontoh
Sekretaris : Pnt. Roy Malamtiga
Bendahara: Sym. Marfel Malamtiga
Anggota: Pnt. Deddy Wadjah
PELSUS Kolom I: Pnt. A Pontoh
Sym. M.
Malamtiga
PESUS Kolom II: Pnt. Roy Malamtiga
Sym. D Paparang Antunusa
PELSUS Kolom III: Pdt. Drs. Welly Lahengking
Sym. N
Katilik Tamasala
KOMISI Kategorial BIPRA
Ketua : Pnt.
Maria Areros
Sekretaris: Ibu Fani Takalamingan
As Bend: Ibu Brigita
Adrian – Maya Golose
REMAJA
Ketua: Pnt.
Deddy Wadja
Sekretaris: Sdri. Sindi Malamtiga
As Bendahara: Sdri Yunita Darise
PEMUDA
Ketua : Pnt.
Andrianus Katilik
Sekretaris: Sdr. Chalvin Malamtiga
As Bend: Sdri. Meilan Macpal
W K I
KETUA : Pnt
Cristina Pontolawokang
Sekretaris: Syane Panebaren
AS Bend:
Ibu Anice Malamtiga
P K B
Ketua : Pnt.
Fredik Wadja
Sekretaris: Bpk. Arnold Sahempa
As Bendahara: Bpk Jhoni Singal
PELAYANAN
KATEGORIAL KOLOM ( KOORDINATOR )
KOLOM
I
PKBKetua:
Bpk. Arnold Sahempa
Sekretaris:
Bpk. Sujuanto
Bendahara:
Bpk. Otniel Malamtiga
WKI
Ketua: Ibu Fredrika
Malamtiga
Sekretaris:
Ibu Fanny Takalamingan
As
Bendahara: Ibu Beatrix
Pontolowokang
Guru
Sekolah Minggu:
Maya
Golose
Cecilia
Golose
Yunita
Darise
Fanny Takalmingan
KOLOM
II
PKB
Ketua: Bpk. Oksan Makasalah
Sekretaris:
Bpk. Silas Makahaube
As
Bendahara: Bpk. Budianto Suwito
WKI
Ketua : Ibu Selvi Gampamole
Sekretaris:
Ibu Yenni Singal
As
Bendahara: Anitje Malamtiga
Guru
sekolah Minggu:
Sindi
Malamtiga
Brigita Adrian
KOLOM
III
PKB
Ketua: Bpk. Rafles Katilik
Sekretaris:
Bpk. Otman Poai
As
Bendahara: Bpk. Novel Mahengkeng
WKIKetua:
Ibu Helena Arambau
Sekretaris:
Ibu Oktafin Makausi
As
Bendahara: Ibu Florensi Tumbio
Guru
Sekolah Minggu: Ibu Maria Areross
Susunan Komis Kerja
|
|||
No.
|
Komisi
|
N a m a
|
Jabatan
|
1
|
Pemabngunan
|
Bpk. Silas Langi
|
Ketua
|
2
|
Bpk. Anton Poluan
|
Sekretaris
|
|
3
|
Bpk. Robin Golose
|
Anggota
|
|
4
|
Diakonia
|
Bpk. Rafles Katilik
|
Ketua
|
5
|
Ibu Femi Paparang
|
Sekretaris
|
|
6
|
Bpk. Yanny Sahempa
|
Anggota
|
|
7
|
Ibu Olan Sahempa
|
Anggota
|
|
8
|
Pelayanan Doa
|
Bpk. Oksan Makasala
|
Ketua
|
9
|
dan Penginjilan
|
Ibu Nonce Sahempa
|
Sekretaris
|
10
|
Ibu Nawira Bawole
|
Anggota
|
|
11
|
Ibu Forni Sasela
|
Anggota
|
|
12
|
Ibu Yanny Naryani
|
Anggota
|
|
13
|
Bpk. Arnol Sahempa
|
Anggota
|
|
14
|
Pendidikan
|
Ibu Helena Arambau
|
Ketua
|
15
|
Ibu Oktavin Makausi
|
Sekretaris
|
|
16
|
Ibu Brigita Adrian
|
Anggota
|
|
17
|
Ibu Fanny Takalamingan
|
Anggota
|
|
18
|
Kesenian
|
Bpk. Silas Makahaube
|
Ketua
|
19
|
Sdra. Hendara Katilik
|
Sekretaris
|
|
20
|
Sdra. Chalvin
Malamtiga
|
Anggota
|
|
21
|
Bpk. Sada Sahempa
|
Anggota
|
|
22
|
Bpk. Frangky Golose
|
Anggota
|
|
23
|
Bpk. Wemprit Mamondol
|
Anggota
|
|
24
|
Rumah Tangga
|
Ibu Takapulungan -
Bogar
|
Ketua
|
25
|
Ibu Yenny Singal
|
Sekretaris
|
|
26
|
Ibu Selvy Gampamole
|
Anggota
|
|
27
|
Ibu Sahempa - Tatangindatu
|
Anggota
|
|
28
|
Ibu Lian Mantiri
|
Anggota
|
|
29
|
Sdri. Beatrix
Pontolowokang
|
Anggota
|
|
Kostor:
|
Bpk. Selsius Kudampa
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar