Oleh: Iverdixon Tinungki
Dalam lintasan 70 tahun
(1903-1973) dengan masa pelayanan 4 Kepala Paroki, nama dari aras pelayanan
Paroki Singkil baru diubah menjadi aras pelayanan Wilayah Manado Utara.
Pengubahan nama aras pelayanan ini berlangsung pada masa kepemimpinan Ds. R.M.
Luntungan selaku Ketua Sinode GMIM (1968–1979). Pengubahan nama di salah satu
aras pelayanan GMIM ini merupakan akhir dari penggunaan istilah atau nama yang
dibawah Gereja Katolik sejak tahun 1563 yang ditandai peristiwa pembaptisan
oleh Peter Diego De Magelhaes di pantai Sindulang.
Penggunaan istilah atau nama
bernuansa Gereja Katolik dalam aras pelayan Gereja Protestan Belanda di tanah
Minahasa telah berlangsung lebih dari 4 abad sejak kedatangan mula-mula para peter dari gereja Katolik. Perubahan
nama dari Paroki ke Wilayah sendiri baru terjadi dalam kurun 405 tahun (1563-1968).
Sebelum aras pelayanan
Paroki diterapkan dalam teritorial pelayanan GMIM, pada masa sebelum GMIM resmi
didirikan pada 1934 penggunaan nama aras pelayan Clasis Manado dikenal sebagai teritorial
pelayan Gereja Protestan Belanda (De
Indische Staats Kerk) di Tanah Minahasa. Clasis Manado juga disebut sebagai
Pelayanan Lingkar Manado. Pada tahun 1968, pada saat terjadi perubahan dari
nama Paroki ke Wilayah, Pelayanan Lingkar Manado pun berubah menjadi Badan
Pekerja Anatar Wilayah (BPAW) Manado.
Dari sini dapat dilihat, jedah
198 tahun masa pelarangan misi Katolik
di daerah jajahan Belanda (1602-1800) tidak membuat ornamentasi dan akar
pelayanan kekristenan yang dibentuk oleh para missionary Katolik terputus dan
pudar begitu saja. Bahkan pekerjaan misi awal oleh gereja Katolik itu telah
menjadi dasar yang kokoh dalam pertumbuhan pelayanan Gereja Protestan di tanah
Minahasa. Perubahan istilah dan nama bisa saja terjadi, tapi Firman yang
ditebar dari masa gereja mula-mula terus tumbuh dan berkembang bahkan berbuah
menjadi gereja (GMIM) dengan sejuta lebih anggota jemaat saat ini.
Ketika terjadi perubahan
nama dari Paroki ke Wilayah, aras pelayan GMIM Wilayah Manado Utara telah
meliputi 14 Jemaat yakni: Jemaat GMIM Kombos,
Jemaat GMIM Karame, Jemaat GMIM Tuna, Jemaat GMIM Bethanie Singkil,
Jemaat GMIM Petra Karangria, Jemaat GMIM
Nazaret Tuminting, Jemaat GMIM Torsina Tumumpa, Jemaat GMIM Imanuel Bailang,
Jemaat GMIM Batu Saiki, Jemaat GMIM Molas, Jemaat GMIM Meras, Jemaat GMIM Buha,
Jemaat GMIM Bengkol, Jemaat GMIM Pandu.
Sementara Gereja Bethanie
Singkil Sindulang masih tetap menjadi pusat wilayah dengan Ketua Wilayah
Pendeta Dumanauw Musa Victor Kandijoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar