Oleh : Iverdixon Tinungki
Sym. Abram Adrian, adalah Syamas Kolom
19 Jemaat Nasareth Tuminting menjelang mencuatnya rencana pemekaran jemaat
Nazaret. Ia termasuk salah seorang perintis dan pendiri jamaat Gunung Hermon
yang terlibat sejak awal dalam mengikuti dan ikut memutuskan di sidang majelis
jemaat Nazaret tahun1996 tentang tempat atau lokasi pembangunan kanisah di kolom
19. Dan ketika terjadi perpindahan lokasi kanisah dari atas bukit ke lokasi
kolom 16 pada 1997, ia termasuk Pelsus yang menetang keras keputusan Sidang
Pleno Majelis di Nazaret tersebut.
Sejak tahun 1997 hingga tahun 2000,
Abram Adrian ikut dengan gigih merintis berdiri jemaat Gunung Hermon. Banyak
materi dan tenaga disumbangkan dan diberikan untuk pembangunan jemaat yang ikut
diperjuangkannya itu.
Pada masa penggabungan jemaat kolom 19 eks Nazaret menjadi kolom 14 di jemaat Getsemani Sumompo,
ia terpilih kembali sebagai Syamas. Pada tahun 2000 ketika jemaat Gunung Hermon
resmi menjadi jemaat otonom ia terpilih menjadi bedahara jemaat Gunung Hermon.
Abram Adrian, dikenal sebagai seorang
pelayan yang tegas dan disiplin dalam mengolah keuangan jemaat. Akibat
ketegasan dan kedisiplinannya itu, tak jarang terjadi perselisihan dengan para pendeta. Ia sempat mengkritisi
Pdt. Agustina E Talu, STh yang
dipandangnya tidak menggunakan uang kas jemaat sebagaimana mestinya untuk
menghadiri kegiatan Sinode. Uang telah diambil tapi tidak hadir dalam kegiatan. Ia juga sempat berselisih keras dengan Pdt Ransun. P seputar persoalan Pembayaran Gaji yang telah diberikan tapi
entah lupa atau alasan lain Ibu Pendeta merasa belum menerima meskipun tanda
terima sudah ditanda tangani. Karena perselisihan itu, ia pernah meninggalkan
sidang majelis.
Sosok Abram Adrian juga dikenal sebagai
seorang yang kritis tapi agak pemarah. Dalam sidang mejelis baginya semua
masalah atau kendala harus diselesaikan walaupun harus dengan kemarahan tapi
semua untuk kemajuan jemaat. Ia pernah keluar dari jemaat Gunung Hermon karena
berbagai perselisihan yang tak dapat diselesaikan oleh Pdt. Ransun P, tapi akhirnya kembali lagi ke jemaat Gunung
Hermon.
Tokoh jemaat yang berprofesi sebagai
sopir ini merupakan figur yang besemangat membangun jemaat. Dalam berbagai
kegiatan panitia HUT jemaat ia selalu berusaha menghadirkan pejabat bahkan
orang-orang yang membantu pembangunan jemaat.
Arbam
Adrian menikah dengan Ritna Tahulending dan dikarunia dua orang anak yakni Viko
Adrian & Brigita Adrian. Sayang sekali bahtera rumah tangga yang telah
dibangunnya bersama istrinya itu dengan susah payah tak dapat bertahan hingga
akhir, oleh suatu persoalan rumah tangga ia dan isterinya memutuskan untuk
cerai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar