(Buat TS)
andai engkau bisa menenun pagi
dengan silsilah dini hari berakar pada sujud
hari ini batu tak perlu jadi ampas
berlumut
di ujung lidah kata di penuhi lava
sungut
di sepanjang Sitaro orangorang mencari
ujung jalan
dongengan tua kasatria perahu. harihari
menjadi rentah tersia
semua menyelinap, juga bulan memantulkan
cahaya dangkal
seakan laut tak berdaya menyeberangkan niat
orangorang menanamkan benih hidupnya
jadi pepohonan
tapi engkau tak jua mau belajar pada
akar
mendoakan pucuk selalu tumbuh
menjadi pohon besar hingga tak saja
penatmu bisa bersandar, orang lain pun
datang meneduhkan kegelisahan
andai pada matahari kau mau menimba
makrifat
siang menjadi lebih terang bagi embun
mencari jalan
bertemu cahaya, kendati hidup ini seakan
jejeran caldera
berlumut lincin keras dan tajam
andai engkau bisa menyusun kisah
perjalanan arus
orangorang pulau ini tak akan kehilangan
ikan di mimpi mereka
mereka akan terus mengibar layar dan
malam menjadi semarak
tawa anakanak dan ibah ibu mereka yang
mekar bagai kenanga
tapi engkau tak berniat untuk bisa,
selain berkatakata anyir
hingga banjir api turun dalam sarkasme
tikus cacing bau bacin
memamah semua jejakmu melumut di atas
tandus mata mereka
“kau telah kalah dalam pertemuran
sebenarnya
bisa kau menangkan!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar