berulang aku mendaki gunung ini
menafsir bayangbayang pepohonan
tubuhtubuh luruh di bawah dedaunan
mereka berkidung sambil memilah pala
meranum
gerimis berguguran membangkitkan kabut
dalam harap lebat oleh lumut
berulang
aku menghafal pecahan jalanan
jalanan bercabang menuju liang sekadar
hilang
cuaca pucat menerjemahkan sunyi ke dalam
akar
mereka tetap saja meski tertatihtatih
mendaki
kendati puncak siasia mereka lampaui
pada kesekian kali pendakian
aku bersua orangorang turun memikul
panenan
terbatabata melewati tebing curam
menuju lembah jauh di bawah dasar jurang
dari bagian tertinggi aku memandang
lembah
di sana sesungguhnya ornamen hidup
bermula
tumbuh di dasar doa bersinar bagai
lentera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar