Oleh: Iverdixon Tinungki
Setelah
masa pelayanan Pendeta Ransun Palansalaeng, STh usai dan dimutasikan ketempat
tugas yang baru, posisi Ketua jemaat Gunung Hermon diisi Pendeta Fonny Welmina Mamanuah, STh terhitung
1 Mei 2009 lewat SK BPS GMIM. Kendati
begitu, serah terimanya dilaksanakan pada bulan Agustus 2009.
Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh dilahirkan
di Manado, 01 Februari 1972. Menikah dengan Stefi Edwin Tanor, dan
dikarunia dua orang anak Djurano Panca Negarawan Tanor dan Shania Junhishia Pratiwi Tanor.
Kehadiran Pdt. Fonny Welmina Mamanuah,
STh disambut baik warga jemaat Gunung Hermon. Ia sosok pelayan yang dipandang membawa
sukacita besar bagi jemaat. Bila periode sebelumnya banyak konflik yang terasa
mengganjal pelayanan, kehadirannya justru dinilai membawa jemaat pada
pertumbuhan iman yang besar.
Hanya dalam kurun 1 tahun pelayanannya jemaat Gunung Hermon berhasil membangun Pastori yang cukup megah yang ditahbiskan
pada tanggal 17 Juni 2012. Tim Kerja Pembangunan Pastori terdiri dari: Ketua Pnt.
A. Pontoh, Sekretaris Sym. Roy Malamtiga, Bendahara Bpk. Dedy Wadjah dan
anggota semua pelayan khusus. Dana
pembangunan pastori tersebut berasal dari aksi penjualan kue, tanggung jawab
dari keluarga sebesar Rp. 25.000 perminggu, sumbangan dari donatur, sumbangan
dari kenalan jemaat dan ibu pendeta, dari Bpk. Drs. Welly Sambalao sebesar Rp.
25.000.000. Juga sumbangan dari pejabat
dan Pemkot Manado.
Sementara kalau dulu satu-satunya akses jalan
ke jemaat ini adalah melalui tangga di tebing selatan dalam kondisi yang
relatif curam dan tinggi, kini sebuh jalan aspal dibangun dalam periode
kepemimpinan Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh di bagian ujung dari sisi bukit
yang bermula di tikungan jalan Dua Saudara. Pembangunan jalan ini tentu menjadi
jawaban terhadap kekhawatiran masa lalu yang menjadi akar persoalan hingga dalam
sejarahnya jemaat ini terdepak dari pelayanan jemaat induknya Nazaret. Tak ada
lagi kesulitan aksesibilitas ke atas lokasi gereja ini, karena sudah ada jalan yang baik yang
bisa dilalui kendaraan bermotor. Sedangkan pembangunan gedung gereja yang telah
digagas dan dibangun dari masa Ketua Jemaat sebelumnya perlahan namun pasti terus
dirampungkannya. Dimasa kepemimpinan Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh pembangunan
gereja permanen dilanjutkan hingga saat ini mencapai 65 persen rampung.
Selain memberi penekanan yang serius
pada pembangunan fisik, ia juga mengedepankan pembangunan iman dalam pelayanan.
Pertumbuhan iman jemaat kian baik terbukti dengan ucapan syukur dan perpuluhan serta
partisipasi jemaat lainnya untuk pelayanan terus meningkat hingga kini.
Guna mempertajam pembangunan iman, ia
menggagas sejumlah seminar bagi jemaatnya dengan tema-tema beragam yang
menyentuh kebutuhan jemaat seperti seminar tentang “Roh Kudus” dan “Keselamatan”,
dengan menghadirkan para pembicara dari Sinode GMIM. Ia juga mengadakan konven
Pelsus dan UPK. Belajar Alkitab bagi pemuda dan remaja.
Dalam kurun 4 tahun kepemimpinannya di
jemaat Gunung Hermon saat ini jumlah
kolom yang sebelumnya hanya 2 kolom berkembang menjadi 3 kolom dengan jumlah KK
48 dan 170 jiwa.
Di bidang pembangunan fisik, banyak
sumbangan besar dari pejabat, pemerintah, bahkan donatur untuk menunjang
pembangunan yang diupayakannya. Ia dikenal sebagai sosok pelayan yang ulet. Bersama
dengan jemaat mencari dana door to door untuk kegiatan pelayanan dan
pembangunan. Mengubah pundi persembahan dengan optimis dan keyakinan penuh dari
3 pundi menjadi 1 pundi saja. Dengan semua kebijakannya itu RAP (Recana
Anggaran Pendapatan) meningkat setiap tahun untuk menopang pelayanan di jemaat
yang dipimpinnya.
Tak terlihat oleh jemaat kesedihan maupun penderitaan dan pergumulan
yang dialaminya dalam pelayanan. Beliau tetap tersenyum dan terus melayani dengan tekun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar