matahari dulu tiba di pagi buta
tiba lagi di pagi kini
dengan memar yang sama
meski di Bowongulu cahaya tak pernah tua
juga kisah lelaki kupanggil ayah
ia menyajak di lerengan
lembahlembah ingatan
pohonpohon kelapa di gunduk bukit itu
seumur siapa
ia menanam sejarah menjadi begitu tinggi
melempar pijar api di mulut gunung
terus menciptakan senyum dan caldera air
mata
ketika batubatu mencair seakan air
datang dalam sungaisungai ketakutan
bukit ini begitu tegar menghadap takdir
tentang mata tak pernah rentah
menumbuhkan cinta
di atas tanah
dipenuhi gempa
sekali ayah ia tetap
saja pohon
dan sebuah kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar