Senin, 03 Oktober 2011

Tentang Sastrawan REINER EMYOT OINTOE


Reiner Emyot Ointoe lahir di Gorontalo , 24 Oktober 1958.  Putra kelima dari delapan bersaudara pasangan suami istri Alm. Mohamad Sahi dengan Mintje Makarawo.
Reiner menikah dengan Terry Sigar, seorang gadis Tondano, Minahasa. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak,Mohamad Aldin Ointoe, dan Almitra Putri Cahyani.
Pendidikan SD dan SMP di Manado yakni di SD dan SMP Muhamadyah Manado. Pada 1977 ia tamat dari SMA Negeri 222 Luwuk, Sulawesi Tengah.  Perguruan tinggi di Fakultas Sastra Universitas Samratulangi, Manado, jurusan bahasa Jerman. Kuliahnya diselesaikan pada tahun 1985 dengan judul tugas akhir “Perubahan Eksistensi Manusia dalam Novel Verwandlung Karya Franz Kafka”.
Tahun 1990 Reiner mengambil Studi Bahasa dan Sastra Jerman Mutakhir di Ferien Sommerkurs, Universiteit Otto Friedrich, Jerman.
Pada 1986 diangkat menjadi tenaga pengajar di almamaternya, Jurusan Bahasa Jerman, Fakultas Sastra, Universitas Sam Ratulangi.
Selain bekerja sebagai pengajar di Universitas Sam Ratulangi, ia juga aktif di luar kampus. Tahun 1992—1995 ia dipercaya sebagai koordinator liputan di Harian Manado Post.
Tahun 1995 ia mendirikan Yayasan Serat, sebuah lembaga yang bergerak di bidang advokasi, kebijakan publik, dan pemantauan media massa. Sekarang ia menjabat Direktur Yayasan Serat Manado.
Tahun 1998 Reiner mendirikan Tabloid Kabar. Posisi yang ia tempati ketika itu adalah wakil pimpinan perusahaan dan dewan redaksi, sampai akhirnya ia keluar tahun 2000. Ia pernah aktif di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan seperti: Ketua Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Sulut (1988—1999), Sekretaris Lembaga Kajian dan Konsultasi Regional (LAPRIL) Sulut (2000—2007), Ketua WALHI Sulut (2000—2001), Koordinator Media Dewan Reformasi Sulut (1999—2002), konsultasi regional Sulut (1999—2004), Sekretaris Dewan Kesenian Sulut (1998—2003), Anggota Dewan Riset Daerah Sulut(2002—2007), Anggota Masyarakat Ilmu Pemerintah Indonesia (MIPI) Sulut (1997—2003), Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Sulut (2001—2006), Anggota Kajian Pasifik Unsrat, Sulut (1997), dan Anggota Koalisi ORNOP untuk Kebebasan Memperoleh Informasi (KMI), Jakarta (2003—2004). Staf Ahli Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Manado (2003—2004), pernah menjadi Advocacy Team BIMP-EAGA Consorsium for the Coastal Enviroment, Davao, Filipina (1988), Participant for Leadership and Management, ICCR, Bangkok, Thailand (2003), Fasilitator Media Clinic Kebebasan Memperoleh Informasi (KMI), IMPLC-CSSP, Jakarta-Bandung (2003), dan Anggota TIM Kajian Kawasan Andalan dan Pulau-pulau Terpencil, BPTT, Jakarta, Bappeda Sulut-Satal (2000).
Di media Reiner pernah menjadi Pemimpin Redaksi Tabloid Bakawang, Manado, Sulut (2002-2003), Presenter Radio SOL, Manado (1995), Presenter Radio KDFM, Manado (1995), Presenter TVM SMs dPR, Manado (2003), Presenter Pasifik TV, Manado (2004), dan menjadi narasumber dari berbagai media radio dan TV di Manado.
Aktif menulis sajak sejak mahasiswa (1986). Sajak-sajak terpilihnya dimuat di buku kumpulan puisi Riak Utara, antara lain dengan judul “Aku Kencingi Ladangmu”. Ini adalah langkah pertamanya terus menggeluti bidang tulis-menulis. Atas dorongan seorang dosennya, Ibu Sumarow yang ketika itu mencari mahasiswa yang berbakat menulis, ia mulai banyak menulis. Sayang karyanya tersebut hanya dinikmati sendiri dan tidak sempat dipublikasikan. Pada masa mahasiswa ia juga sudah mulai menulis kritik sastra dan esai. Beberapa kritik sastra dan esainya dimuat dalam terbitan majalah Inovasi, sebuah majalah mahasiswa Unsrat, Harian Cahaya Siang, dan Majalah Spektrum.
Tahun 1995 esai-esainya diterbitkan menjadi sebuah buku dengan judul Intelektulitas dan Kritiik Kebudayaan, yang diterbitkan oleh Yayasan Serat, Manado. Sejak terbitnya buku itu, ia lebih banyak menulis esai. Sebagai seorang dosen, ia juga banyak menulis kritik sastra.
Reiner juga banyak bekerja di bidang sastra. Ia sering terlibat sebagai juri dan pelatih di berbagai bidang kegiatan sastra. Tahun 1990-an ia menjadi juri dan pelatih teater di lingkungan Depdikbud, Taman Budaya, Balai Kajian Jarahnitra, dan Balai Arkeologi di Sulawesi Utara.
Tahun 1990-an juga ketika studi di Jerman ia menulis naskah drama “Janin-janin”. Dalam bidang drama ia banyak dipengaruhi oleh Bertold Brecht, seorang dramawan Jerman. Ia juga banyak membaca naskah Arifin C. Noer dan Riantiarno. Sedangkan gaya dalam menulis ia mengaku banyak dipengaruhi oleh gaya tulisan Gunawam Mohamad dan Mangunwijaya.
5) Karya-karya Reiner Emyot Ointoe
a. Puisi
(1) Riak Utara
(2) OPUS, Manado: Yayasan Serat dan Media Pustaka (2004), antara lain dengan judul: “Akademos”, “Putri Kampus”, “Elastisitas”, “Maket”, “Mayat”, “Zoon (Politikus)”, “Oikos”, “Bios”, “Profesorat”, “Phallus Monolog: Bab Pengantar”, “Phallus Monolog: Bab Satu”, “Phallus Monolog: Bab Dua”, “Phallus Monolog: Bab Tiga”, “Phallus Monolog: Bab Empat”, “Demonstran”, “Opus I”, “Opus II”, “Opus III”, “Opus IV”, “Opus V”, “Opus VI”, “Opus VII”, “Jalur”, “Tentang Sila”, “Tentang Vagina”, “Tentang K”, dan “Tentang Saro”.
b. Drama
(1) “Lonceng Terakhir”
(2) “Hikayat Doktor Rimbas”
(3) “Nyanyian Angsa” adaptasi puisi liris Rendra
(4) Suto Mencari Bapa” adaptasi puisi liris Rendra
(5) “Jaring-jaring”
(6) “Janin-janin”
(7) “Luka Wangsa”
c. Karya-karya yang pernah disutradarai
(1) “Janin-janin” (1990-an)
(2) “Lonceng Terakhir” (1990-an)
(3) Dramatisasi Puisi “Nyanyian Angsa” dan “Suto Mencari Bapa” (1990-an)
(4) “Apolo dari Bellac” karya Jean Giraodox dari Perancis, dibawakan dalam festival teater nasional yang dilaksanakan oleh Depdikbud Bidang Kesenian di Bandung (1996)
d. Karya Non-Fiksi
(1) Intelektual dan Kritik Kebudayaan (Buku, 1995)
(2) Bolaang Mongondow: Etnik, Budaya, dan Perubahan, Pemda Bolmong (Buku, 1996)
(3) Pesona Nyiur Melambai: 50 Tahun Kemerdekaan di Sulut, Pemda Sulut (Buku, 1997).
(4) Manusia di Panggung Sumekola: Biografi Intelektual W.J. Wawroentoe, Unsrat Press (Penyunting, 1997)
(5) Studi Survey Potensi Sosial Budaya Kodya Bitung, Bappeda Bitung (Penelitian, 1988)
(6) Kerja Keras, Kerja Cadas, 14 tahun Kepemimpinan Drs. Sarundajang, Bappeda Bitung (Buku, 1999)
(7) Rencana Pengembangan Kawasan Andalan Kabupaten Sangihe Talaud (et. al., 2000)
(8) Sitou Timou Tumou Tou: Refleksi Atas Evolusi Nilai-nilai Manusia, karya A. J. Sondakh, (Penyunting, 2003)
(9) Dodandian, Kinotanoban, dan Kisahku, karya J. Damopolii (Penyunting, 2003)
(10) Syamanisme Asal Usul dan Kepercayaan Leluhur Bolaang Mongondow, karya Dr. M.W.M. Hekker (Penyunting, 2004)
6) Pembicaraan Karyanya
Tommy F. Awuy membicarakan karyanya, pada pengantar Antologi Opus.
7) Pengargaan yang Pernah Diperoleh
(1) Rekor Muri, tahun 2004, pembacaan puisi oleh 59 panyair dan pembaca puisi dari Sulawesi Utara: Bitung, Minahasa, Bolaang Mongondow, Sangihe, dan Manado yang dilaksanakan TKB Manado tanggal 17 sampai dengan 19 Agustus 2004 dari pukul 00.00 sampai 11.00 WITA.
(2) Penghargaan Karya Jurnalistik dari Universitas Sam Ratulangi, tahun 1994.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar