Senin, 03 Oktober 2011

INDONESIA HARI INI (Puisi Iverdixon Tinungki)


Mari kita mulai belajar
Membaca Indonesia
Terbalik

Aisenodni
Aisenodni
Aisenodni
Aisenodni
Aisenodni
Aisenodni
Aisenodni

Hari ini tiga ratus miliar
Dollar hutang dicatat lagi

Aisenodni
Adalah tumpukan ketakutan
Bom waktu di darah sejarah
Bab-bab kitab makian
Anak cucu

- mengapa menteri-menteri
kebanyakan tentara

petani itu menangis
di ladangnya
menunggu pengumuman bencana
nasional
dan menteri social cepat-cepat
bikin kupon-kupon penipuan simpatik
di layar kaca

aisenodni
gudang retorika mimpi
betapa sulit memebedahkan mana
koruptor dan mana pemimpin

telah berdiri di mana-mana
lembaga-lembaga organisasi
legitimator dewa-dewa pembangunan
tapi hari ini
mari kita mulai belajar
membaca Indonesia terbalik
dan menyadari
kemanakah sejarah kita ini
dibimbing


aisenodniku
seperti nama samaran Bandar ekstasi
yang tiada henti menjual muslihat
cerita perangsang kesenangan sementara
lalu di suatu hari
puluhan generasi kehilangan darah
di hisap hutang luar negeri

aisenodni
dengan lading investasi kemalangan
tersenyum-senyum hari ini
di televisi iklan-iklan
kebohongan itu
di sirkan tanpa malu-malu

aisenodni
rahim jutaan teknokrat
penakut dan Cuma jadi germo
sementara jutaan rakyat
di peralat manuver kekuasaan
penumpukan kekayaan
mereka justru berkolusi dan
menyembah penguasa
bertahun-tahun MPR DPR meyakinkan
rakyat bahwa mereka
lembaga tertinggi negara
muara aspirasi dua ratus juta
pikiran dapat dipercaya
tapi ketika wakil-wakil rakyat itu
tertipu cincin kenangan
sadarlah mereka
dimana tangannya penuh luka
penyembelian kebenaran dan kejujuran
luka dari pembungkeman bicara
mengeluarkan pikiran
luka dari perampasan dan penggusuran
hak dan tanah rakyat
luka dari penyembunyian kebijakan
penguasa yang salah kaprah
luka dari pemangkasan harapan rakyat
yang membuat mereka berdasi, bermobil
berhandphone

maka marilah kita mulai belajar
membaca Indonesia terbalik
aisenodni
siapa lagi yang tak dapat di tipu
di negeri ini


aisenodni
aisenodni
aisenodni
aisenodni
aisenodni
aisenodni
aisenodni

marilah kita berpikir tujuh keliling
tentang konsep pembangunan bangsa ini
yang dicengkram nama-nama
yang tak menghabiskan hitungan
sepuluh jari

aisenodni-ku

inikah namanya pemerataan
jika tender triliun untuk nama
off the record
jika tender miliaran untuk anak menteri
jika tender ratusan juta untuk anak gubernur
jika tender puluhan juta untuk anak bupati
walikota
jika lebih kecil lagi untuk anak camat
maka jangan heran
kades-kades terbiasa makan duit
bandes
dan para kontraktor sering
di jerat masalah bestek, maklum
kontraktor kita biasanya
tangan kelima enam
dalam tradisi penjualan proyek

aisenodni-ku

negeri tercinta dengan kemegahan hutan
dan kebohongan
hari ini kembali perkabungan baru
tersenyum-senyum
enam belas bank dilikuidasi
ribuan deposan menitikkan air mata
siapa lagi yang dapat di percaya
banyak menteri omongannya salah
antar menteri berbantah-bantah
mulai urusan TKI dan Moneter

aisenodni
negeri siapakah dikau
bila harapan hidup rakyat
tinggal menggembel diluar negeri
kita telah berswasembada mimpi
rekening listrik, telepon dan air
kini tambang penggisapan keringat rakyat
guna menutup kebohongan menegement
teknokrat kita

aisenodni-ku saying
seniman-senima kita kini
gelagapan
mencari kata
ungkapan jiwa
yang tak sara dan subversif
maka menderaslah budaya banyolan
karya adi luhung system kekonyolan

inilah sarapan yang disantap
anakku setiap siang

1997

Tidak ada komentar:

Posting Komentar