Minggu, 30 Oktober 2011

Dukaku Duka Pingai Fansuri (Puisi Iverdixon Tinungki)



Dari laut perahu Fansuri datang ia ke dukaku
Bersama airmata tigapuluhsatu sultan dan empatsultanah
Dari empat  abad berkabar mereka tentang bencana:
Acehku berduka!
Berduka Aceh dalam dukaku
Matanya kelam
Tak bercerita ia kecemerlangan Peureulak dan Pasai purba
Rumah elok  sanjak memuja tarian burung-burung pingai
Seperti cerita datukku tentang para Syekh menulis tasawuf dan sufi
Buat berbagi  cahya ke negeri-negeri tersembunyi:
Ia memang  menangis

Menangis ia dalam dukaku

Sejak zaman Syiah Kuala selalu kubaca Aceh nan indah
Datuk-datukku pernah bersingga  di bandar-bandarnya
Belajar kesatriaan dari kitab Teungku Chik Kuta Karang
Tapi kini datang berita memilukan:
Ratusan ribu orang mati dihantam  tsunami di Acehku
Ratusan ribu orang Acehku kumakam dalam dukaku                                   
Karena dukaku, duka Fansuri
Bersama airmata tigapuluhsatu sultan dan empat sultanah
Doaku, doa Fansuri di sayab-sayab pingai
Terbang mengiringi perjalanan ribuan jiwa ke negeri abadi.


2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar