Selasa, 25 Oktober 2011

P I N T U (SEBUAH DRAMA MUSIKAL NATAL) Bagian 1-3


Karya: Iverdixon Tinungki
(DILARANG DIPENTASKAN TANPA IZIN PENGARANG)

SATU :

Bunyi Lonceng 3 kali. Disambung suara angin/ halilintar

Tangan berdarah menerobos pintu berbentuk sekat di tengah panggung bagian belakang. Tak berapa lama diikuti kepalanya. Kepala itu bermahkotakan duri bergantung seperti gambar pada sebuah bingkai.
Suara dari kepala         :
Aku Anak itu. Aku selalu ingin lahir. Lahir dengan damai dalam hati setiap orang. Tapi dari abad ke abad, dari waktu ke waktu, seakan tak ada pintu hati yang terbuka bagiku.  Nasibku ternyata tak lebih dari sebuah pigura dalam rumah orang-orang. Orang-orang memajang gambar kesedihanku. Orang-orang memajang lukisan keagungan cintaku. Tapi orang-orang itu pula menolak kelahiranku dalam hati mereka, dalam rumah mereka, dalam keluarga mereka

1.     Dari Langit, turun sang rembulan. Betapa sedih hati rembulan melihat anak yang tergantung dibingkai itu. 
Rembulan dengan sedih ia menyanyi Lagu :
Judul lagu : Kepala Yang berdarah.
Dari berbagai arah, masuk Koor membentuk posisi penyembahan, ikut menyanyikan lagu yang dinyanyikan rembulan.

Bunyi halilintar lagi susul menyusul, kemudian redah
2.     Bunyi Gong 3 kali.
Di langit bulan tampak sedih. Suasana tampak hening. Bulan melemparkan kertas-kertas ke udara sambil berkata :

Bulan                   :        Jika engkau ditinggalkan Sang keberanian

                   Dengan apa kau ubah dunia

                             Sia-sia kau buat pintu atau jendela di hatimu

                             Sementara matamu tak berani melihat Matahari
                             Dan kulitmu beku di angin
                             Takdir manusia adalah mencari dan mengubah
                             Membuat dan melahirkan.
                   
Masuklah Wahai lelaki.
           
Dari pintu Tengah itu :   Sang Lelaki  itu membuang mahkota durinya dan,  menerobos pintu  mencari- cari sesuatu pada kertas yang dilempar bulan. Ia mengenakan kafan panjang tergerai.  Komposisi koor menjadi patung.
Lelaki :
Setiap hari, aku selalu ingin lahir. Seperti bayi yang baru melewati rahim ibu. Putih. Penuh kebenaran.
Lelaki itu terkulai lagi.

 Bulan  dengan payung hitam. Ia mengelilingi sang lelaki sambil menyanyi. Lagu bulan diikuti koor.
Lagu Sang Bulan : (Malam Kudus Dilangit Bertaburan bintang kemilau terang benderang……)

Setelah menyanyi  Bulan berkata :
Yang terpenting kau harus memperjuangkan kehidupan.
Menjaga api keberanian dalam nafas dan jiwamu
Sehingga kau tak perlu gugur sebelum ajal
Tak perlu mati sebelum bertempur

Bulan Exit
Koor menjadi patung.
 Pelan-pelan bangun dan mengikuti bulan sampai kepinggir awan dengan wajah penuh tanya..

DUA :
Dari pintu yang lain. Setan muncul menerobos pintu.

SETAN :
(Terbahak. Wajahnya jahat dan busuk. Ia berjalan-jalan sambil menelitik dengan licik patung-patung di panggung itu)
Plato, Humerus, Shakespiere, Hugo, Michael Angelo, Beethoven, Pascal, dan Newton, Mereka semua adalah pahlawan jenius.
KOOR Patung-patung:
Benar

SETAN :
Mereka semua bergumul dengan kebenaran-kebenaran fundamental, dengan esensi paling dalam dari semesta alam.

KOOR  Patung-patung:
Benar

SETAN :
Mereka semua memiliki akal budi untuk menciptakan ilmu pengetahuan dan kesenian.

KOOR patung-patung:
Benar

SETAN :
 Tetapi, mereka tidak dapat menciptakan suatu dunia yang adil penuh rasa persaudaraan dan damai.

KOOR patung-patung:
Benar
SETAN :
(terbahak )
Tidurlah wahai lelaki.        
LELAKI :
Keadilan adalah keadilan. Keadilan hanya ada karena ada ketidakadilan. Kedamaian adalah bunga dari keadilan. Sedang buah dari ketidakadilan adalah derita. kasih dan kebenaran adalah obat mujarab untuk mengalahkan ketidak-adilan.
KOOR Patung-patung :
Benar
SETAN:
(bertepuk tangan)
Hebat… hebat. Kau dapat mendefinisikan arti penderitaanmu. Tapi kau tak mampu mengakhiri penderitaanmu. Apa artinya?
LELAKI :
Perjuangan seorang yang menderita bukanlah mengakhiri penderitaan. Tetapi menikmati penderitaan itu. Penderitaan jika dinikmati, lambat laun akan terasa mengenakan.
SETAN :
Perkataanmu tak dapat dibuktikan.

LELAKI :
Setan, berabad-abad kau telah menyaksikan pembuktian dari kata-kataku. Tapi, karena kau sumber ketidakadilan maka kau dan hamba-hambamu tak pernah mengerti kenikmatan suatu penderitaan. Hanya orang-orang menderitalah yang memahami indahnya penderitaan.

KOOR  patung-patung:
Menyanyi Lagu : Indah Sebagai di Eden

SETAN :
Tidak mungkin ! Tidak Mungkin !Penderitaan adalah penderitaan. Tidak ada kenikmatan dalam penderitaan. Banyak orang bunuh diri karena tak mampu menahan derita. Karena itu, banyak orang berusaha mencari jalan pintas untuk mengalahkan penderitaan.

LELAKI :
Penderitaan adalah persoalan eksistensi. Bunuh diri adalah penyangkalan eksistensi. Filsuf Albert Camus, pernah mengatakan bahwa manusia harus mengalami shysypos tragedy, Manusia harus mengalami penderitaan. Manusia yang menolak tragedy shyisypos, adalah mereka yang memilih bunuh diri.

SETAN :
Kau sedang sekarat …. Mengabdilah padaku. Jika kau mengabdi padaku kau akan kuberi kehidupan. Tolaklah penderitaanmu. Keimananmu telah membuat engkau tidak pandai membaca kesempatan.

LELAKI :
Setan pergilah ! Aku bukan doctor Civago yang bersedia menukar jiwanya dengan kemuliaan dunia yang ditawarkan Mefisto, setan seperti kau.
SETAN :
Kau keras kepala ! Aku tak suka padamu ! Kita akan bertemu di pintu yang lain.

(Setan kemudian  exit)
(Koor Menyanyi dan menari lagu : Seribu Lilin, Kemudian Exit)

TIGA :

DI PINTU DUKA IBU

Ibu di balik pintu bertanya.

IBU :
Milik siapakah kebahagiaan itu?
Apakah kebahagiaan hanya milik segelintir orang?
Apakah kebahagian hanya milik orang yang punya kuasa, punya kekayaan?
Lalu, kaum miskin, orang-orang sederhana, apakah tak ada pintu bagi mereka untuk mencari kebahagiaan. 70 persen bahkan lebih penduduk dunia adalah kaum miskin, 70 persen bahkan lebih penduduk Indonesia adalah kaum miskin, 70 persen bahkan lebih penduduk Sulawesi Utara adalah kaum miskin. Oh betapa banyak kaum miskin, betapa banyak orang yang tak mencicipi kebahagiaan.

LELAKI :
Setiap keringat yang jatuh di tanah, akan menjadi benih kebahagiaan bagi rumah tangga, istri dan anak-anak. Mereka bisa makan dan minum. Mereka bisa sehat. Mereka bisa tersenyum. Itulah  kebahagiaan. Kebahagian harus dipetik bukan dari kemunafikan dan tipu daya. Tapi dari kebenaran keseimbangan antara hak dan kebajiban seorang pekerja dan seorang manusia.

IBU :
Definisi kebahagiaan yang kau pahami begitu absurd. Kapan kita jadi kaya ? Kapan kita punya mobil ? Kapan kita punya rumah mewah ?

LELAKI :
Kekayaan dan kemewahan hanyalah realisasi dari imajinasi. Banyak pintu mengkongkritkan imajinasi. Pintu pertama mencuri. Pintu kedua korupsi. Pintu ketiga merampok. Pintu keempat manipulasi. Dan masih banyak lagi pintu. Dari 5 milliar lebih penduduk bumi, 70 persennya bahkan lebih adalah kaum miskin. Jika semua kaum miskin ini ingin menjadi kaya, bayangkan malapetaka apa yang akan terjadi.

IBU :
Kau lelaki yang pesimistik. Apriori.

LELAKI :
Delila menggunting rambut Samson, adalah contoh penghianatan rumah tangga terabadi dalam peradaban umat manusia. Pergilah aku bukan Samson. Aku seorang lelaki sejati.
(ibu exit)
(Bersmabung ke bagian 4)

25 komentar:

  1. om izin dipentaskan ya om buat drama natal gereja saya..

    BalasHapus
  2. Mohon izin dipentaskan buat drama digereja saya pak.tks

    BalasHapus
  3. mohon izinnya buat dipentaskan di natal pemuda grja saya..makasih pak.

    BalasHapus
  4. Mohon izin dipentaskan di drama greja saya di Manado yah pak. Trims GBY

    BalasHapus
  5. Mohon izin untuk menampilkan drama ini di gereja saya di malang pak. Trimakasih GBU

    BalasHapus
  6. syalom. Mohon ijin nya untuk dipentaskan pak. terimakasih

    BalasHapus
  7. shalom, ijin di pentaskan pak. thanks Gbu

    BalasHapus
  8. izin pentaskan di natal kami.mksh sebelumnya, Jbu.

    BalasHapus
  9. Mohon izin dipentaskan di ibdh natal remaja pak, terimakasih sebelumnya.

    BalasHapus
  10. Syalom, pak mohon izin dipentaskan dijemaat saya.

    BalasHapus
  11. syalooom... izin dipentaskan di jemaat kami ya... trims GBU

    BalasHapus
  12. Mohon ijin utk dipentaskan di gereja kami

    BalasHapus
  13. Mohon izin untuk dipentaskan di gereja kami ya Pak.....Terima kasih...Tuhan Yesus Berkati

    BalasHapus
  14. Makasih, Om.
    Mohon ijin untuk dipentaskan oleh pemuda di gereja kami...

    BalasHapus
  15. mohon ijin pak untuk dipentaskan di greja kami...makasi

    BalasHapus
  16. Mohon ijin buat dipentaskan di Gereja. Trimakasih🙏

    BalasHapus
  17. mohon ijin pak untuk dipentaskan oleh pemuda kami,makasih pak:)

    BalasHapus
  18. mohon izin untuk kami pentaskan pak terimakasih

    BalasHapus
  19. Mohon ijin utk pementasan dalam ibadah natal di gereja pak? 🙏

    BalasHapus
  20. mohon ijin untuk kami pentaskan dalam natal di gereja ya pak. trima kasih.

    BalasHapus
  21. Ka ijin untuk pentaskan ini naskah di ibdh natal di greja ��

    BalasHapus
  22. Mohon ijin utk kami pentaskan di Ibadah Natal Pemuda di gereja..

    BalasHapus