Jumat, 07 Oktober 2011

Jesus Is The Love (Naskah Drama: Iverdixon Tinungki) (2 --Tamat)



 
III
LELAKI  MISTERIUS
DAN  PEDIH MARIA ZAITUN SERTA JESUS

Kidung Maria Magdalena :
Habanera (Sambil Menari Erotis)

Lelaki Misterius :
Maria Zaitun
Bila Jususf menceraikan Maria engkau tak punya kisah
Kita sama-sama hanya tertunduk dalam nestapa

Seperti

Konser Kematian Cinta

gelap maha gelap
samar maha samar
kenangan adalah pedang terhunus
air mata kelam mengirimkan pedih
dari sayatan hati tanpa perih
langit mengecil dan terbang lenyap
tak ada cahaya di atas
kabut tanpa batas

tanah lembek  goyah
mengamblas pikiran
ditiup angin serupa debu
menggelinding
ke negeri-negeri beku


Maria Zaitun:
Lelaki!
adakah danau dan laut awalnya dari air mata
jika demikian, betapa banyaknya kepedihan
engkau pun telah menambahkan beberapa tetes untuknya


Lelaki Misterius :
Maria Zaitun!
tak ada  lebih mendukakan ketika malam kirimkan resah
ribuan kunang-kunang terbang tanpa suara entah ke mana
gigil daun-daun begitu senyap dan perih
aku di sini melolong bimbang mencakar-cakar bayang sendiri

Maria Zaitun:

Aku Maria Zaitun, perempuan penuh dosa

Berharap ada penebusan dari cinta maha cinta
kecermelangan di atas kecemerlangan
bergerak dalam bening air mata embun di atas embun
mendesah senandung damainya senandung
menerbangkan hati menggapai terangnya matahari
terang maha cahaya indah bunga dan mimpi
kabut menyusupkan simphonynya desir maha  desir

Koor Patung :
tanah menjadi gembur subur
buat cita-cita tumbuh
kita pun tertegun
angin mengirimkan nada melangkoli
berhembus
membawakan wangi  pada makna senyum juga tangis


IV

Lelaki Misterius dan Jesus Tersalib

Lelaki Misterius :
Jusuf, lihatlah lakon berikutnya dari cintamu
Kau memang disini untuk lakon ini
Kau memang di sini untuk lakon itu.
Masihkah kau tak ingin bertemu cintamu.

Jesus :
Kebanyakan orang hidup dalam topeng.
Ia menyembunyikan dirinya yang diderah habis-habisan
oleh kepedihan yang sangat ia sadari.
Ia membiarkan dirinya terkungkung  dan dipasung oleh
kemunafikannya sendiri hingga akhirnya ia tak mengenali samasekali dirinya.
Ia telah mati.

Mari Zaitun :
(Menangis)
Aku tak ingin mati dalam kesia-siaan semacam itu, Jesus.
Aku ingin mati dalam kesadaran penuh tentang kematian itu.
Dan aku akan lebih pasrah kehilangan segala daripada kehilangan cinta.
Hanya cinta yang bisa membuat kita bertemu dengan kesadaran penuh.
Bagiku, mati bersama cinta adalah pesona terindah bagi seorang anak manusia.

Jesus :
Ya. Bapa… mengapa engkau tinggalkan daku?

Kidung Maria Zaitun dan Patung-Patung:
The Lord’s Prayer

Patung-Patung menurunkan mayat Jesus,
dan membopongnya ke tengah panggung,
dan merentangkannya di sana terbungkus lampin.

Koor Maria Zaitun Dan Patung :
Tuhanku,
jika kesalahan kami itu benang
panjangnya melilit bumi
Jika kesalahan kami itu air mata
Ia menderas seperti sungai
Jika kesalahan kami itu angin
Ia telah menjadi badai menenggelamkan kapal-kapal
Jika kesalahan kami itu pohon
Ia telah menua, meninggi
Jika kesalahan kami itu gelap
Ia sewarna malam tanpa bintang dan rembulan

Dalam setiap detakkan jarum jam
Salah dan dosa kami terus beringsut menorehkan catatan kelam
Berpasal-pasal Benci dan nafsu
Terukir disetiap langkah dan nafas kami

Kami manusia penuh celah  mendukakanMU Tuhanku
Ampunilah kami !

Hari ini

Kami bersujud
Kiranya roh kudusMu memancar Sinar AmpunanMU
membimbing kami ke padang hijauMU
Tuntun kami ke air tenangMU
Kurniakan kami perisaiMU
Hingga kami menjadi manusia baru

Dimana bukan kehendak kami yang jadi

Tapi kehendakMUlah terjadi
Amin.

Lelaki Misterius:
Dalam Matius
terkisahlah  pesan Bapa disampaikan malaikat-malaikat
tak ada perempuan sekudus Maria
terpilih kandungkan Imanuel
Jusuf dari padamulalah genap empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud.
Empat belas keturunan dari Daud Sampai Kristus
Jangan bunuh cintamu
Agar perih dan lara menjadi senyap
Duka nestapa berganti cinta
Engkau terpilih bagi lahirnya pembebas

Jusuf :

malaikat-malaikat itu siapa?
ketika kukatan cinta itu kau
bayang-bayangnya senantiasa datang
dalam lagu  Charlotte meraih hatiku
dan sajak-sajak cintaku mencarimu
pada setiap serpih kabut
datanglah padaku cintaku
dalam tarian malaikat-malaikat itu
datanglah bersama kelembutan segala kekudusanmu
datanglah ke bilik hati kekasih menantimu
kau boleh memilih lagu kesukaanmu
mengiring perginya syair-syair pedih
karena aime itu
kau

Lagu Maria Dan Jusuf :
The Prayer

Jesus :
Aku memilih terus berjalan
dan berkelana meski
yang kulintasi adalah jalanan senyap, dingin dan
membekukan.  Aku
tak meminta belaskasihan untuk pilihan yang menyedihkan ini.
Aku ingin berkata dalam seribu sajak bahwa
aku berikhtiar bertemu
cinta.  Karena ikhtiar ini, aku yakin
akan bertemu dengan sejumlah
kekonyolan, rasa sakit, resah, kebencian yang terus-menerus
melindasku berkali-kali. Tapi aku harus pergi pada cinta.
Hanya pada cinta, kepedihan itu tertepikan.

aku pun selalu yakin bahwa cinta itu ada.
Betapun panjangnya lorong kelam itu, aku tetap akan ke sana
untuk bertemu dia.
Setidaknya aku bisa mati dalam siraman air matanya.

Wahai perempuan lihatlah anakmu
Wahai anak lihatlah ibumu
Bapa ke dalam tanganmu kuserahkan nyawaku


Kidung Maria Zaitun:
My Lagan Love

Semua mengusung Jenasah Jesus keluar
Dipanggung  tinggal Lelaki Misterius

 

Lelaki Misterius :

jalan senantiasa panjang  banyak tujuan
meski kita setia mengikrarkan cita-cita
aku mengantarmu ke seberang jalan menanti lambaimu
dalam gigil dibagikan embun di atas daun-daun

aku harus mengantarmu dengan ikhtiar yang sempurna
bahwa kemanapun engkau pergi  selalu sampai padaku
meski wajah kita sama-sama pucat
entah oleh pedih apa
tapi  duabelasjam kita sama-sama menyaksikan kesetiaan bintang
mereka yang mengarung sunyi untuk bersua kembali
lalu fajar datang dalam lambaimu
membawamu memasuki waktu dan percakapan baru

di tepi jalan itu, kurai gerakan jemarimu
untuk kreografi batinku

 


Panggung Gelap
Tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar