Minggu, 30 Oktober 2011

LAKON PERTAMA (Puisi Iverdixon Tinungki & Video)


yang nyanyi
yang nangis
di atas panggung: hatiku
penat menyusur usia
panjang  mendukakan

kau menari dengan gaun putih dalam hatiku
mencuci bumi hingga segalanya jadi basah
kuyup
air mata bersit merembes ke setiap kata
kau ucap serupa doa
mengalirkan jiwaku ke hatimu
tanpa perahu  dayung
kecuali kepasrahan  membimbingku
dengan selamat
ke laut cinta senantiasa penuh gelombang

buih-buih pun mendidih
seperti nada
detak nafas 
menyentak  irama
syair-syairku kau lafaskan tanpa beban
hingga nyanyian tangis  jadi milik kita bersama

dalam epilog
kita akan kulai ke bumi
jadi bagian alam
roda-roda nasib kembali menyeret
ke lakon berikutnya
yang mungkin sama-sama tak kita mengerti

2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar