Kamis, 27 Oktober 2011

CINTA DAUN RANDU (Puisi Iverdixon Tinungki & Video


Cinta dan tubuhku seperti daun randu
ketika bunganya mengelopak ia menguning
lalu gugur di kaki musim
berserak melisut diurai waktu

pohon dulu kuhidupkan itu
menjadi ranggas meski tak mati



dengan jaket dan topi jerami
aku kembali menggali liang buat sepiku sendiri

sesekali aku menatap ke langit
bernas buah menggelantung dan pecah
dikeringkan matahari menjadi kapuk dan biji hitam
terbang dan jatuh menggelinding
menunggu daun baru
tumbuh dan gugur lagi

hidup seakan mendaur kenangan
yang pergi selalu datang kembali

Tapi yang murung di langit kota ini sajakku
seratserat putih tipis terlepas
mencari rimbanya sendiri
dilayangkan nafas yang juga ia tak mengerti

aku menulis sajakku dari keringat dingin lusuh
darah mendebur di cekung ingatan putusputus
tentang wajahmu selalu menoleh ke masa lalu
sajak itu menjadi bisu di saku malam
selalu menyimpan rindu

aku slalu kangen padamu
tapi slalu kehilangan dirimu

hurufhuruf dan kata gemetar
kulontar di atas barisbaris namamu
ia tumbuh cepat seperti batang randu
dan lapuk sendiri di tepi waktu

o...
sajaksajakku
pedangmu menikam jantungku
hingga malam yang di sini
adalah cinta dan tubuhku menggelepar
dan engkau berpaling ke arah lain

Apa dapat kubagi padamu
selain menatap ke arah langit
awanan terus bergerak
menibakan malam di tapak kakiku yang kedinginan

2011

2 komentar: