Jumat, 05 Juli 2013

BOWONGULU (Puisi Iverdixon Tinungki)



matahari dulu tiba di pagi buta
tiba lagi di pagi kini
dengan memar yang sama
meski di Bowongulu cahaya tak pernah tua
juga kisah lelaki kupanggil ayah
ia menyajak di lerengan
lembahlembah ingatan

pohonpohon kelapa di gunduk bukit itu
seumur siapa
ia menanam sejarah menjadi begitu tinggi
melempar pijar api di mulut gunung
terus menciptakan senyum dan caldera air mata


ketika batubatu mencair seakan air
datang dalam sungaisungai ketakutan
bukit ini begitu tegar menghadap takdir
tentang mata tak pernah rentah
menumbuhkan cinta
di atas tanah dipenuhi gempa

sekali ayah ia tetap saja pohon
dan sebuah kota                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar