Jumat, 05 Juli 2013

SEJARAH GEREJA GUNUNG HERMON TUMINTING (6)



Oleh: Iverdixon Tinungki

VI.     PERIODE KETUA JEMAAT  KELIMA
(2009-Sekarang)

VI.1. Pdt Fonny Welmina Mamanuah, STh

          Setelah masa pelayanan Pendeta Ransun Palansalaeng, STh usai dan dimutasikan ketempat tugas yang baru, posisi Ketua jemaat Gunung Hermon diisi  Pendeta Fonny Welmina Mamanuah, STh terhitung  1 Mei 2009 lewat SK BPS GMIM. Kendati begitu, serah terimanya dilaksanakan pada bulan Agustus 2009.
Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh dilahirkan di Manado, 01 Februari 1972. Menikah dengan Stefi Edwin Tanor dan dikarunia dua orang anak Djurano Panca Negarawan Tanor dan  Shania Junhishia Pratiwi Tanor.
Kehadiran Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh disambut baik warga jemaat Gunung Hermon. Ia sosok pelayan yang dipandang membawa sukacita besar bagi jemaat. Bila periode sebelumnya banyak konflik yang terasa mengganjal pelayanan, kehadirannya justru dinilai membawa jemaat pada pertumbuhan iman yang besar.

Hanya dalam kurun 1 tahun pelayanannya  jemaat  Gunung Hermon berhasil  membangun Pastori yang cukup megah yang ditahbiskan pada tanggal 17 Juni 2012. Tim Kerja Pembangunan Pastori terdiri dari: Ketua Pnt. A. Pontoh, Sekretaris Sym. Roy Malamtiga, Bendahara Bpk. Dedy Wadjah dan anggota semua pelayan khusus.  Dana pembangunan pastori tersebut berasal dari aksi penjualan kue, tanggung jawab dari keluarga sebesar Rp. 25.000 perminggu, sumbangan dari donatur, sumbangan dari kenalan jemaat dan ibu pendeta, dari Bpk. Drs. Welly Sambalao sebesar Rp. 25.000.000.  Juga sumbangan dari pejabat dan Pemkot Manado.
Sementara kalau dulu satu-satunya akses jalan ke jemaat ini adalah melalui tangga di tebing selatan dalam kondisi yang relatif curam dan tinggi, kini sebuh jalan aspal dibangun dalam periode kepemimpinan Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh di bagian ujung dari sisi bukit yang bermula di tikungan jalan Dua Saudara. Pembangunan jalan ini tentu menjadi jawaban terhadap kekhawatiran masa lalu yang menjadi akar persoalan hingga dalam sejarahnya jemaat ini terdepak dari pelayanan jemaat induknya Nazaret. Tak ada lagi kesulitan aksesibilitas ke atas lokasi gereja  ini, karena sudah ada jalan yang baik yang bisa dilalui kendaraan bermotor. Sedangkan pembangunan gedung gereja yang telah digagas dan dibangun dari masa Ketua Jemaat sebelumnya perlahan namun pasti terus dirampungkannya. Dimasa kepemimpinan Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh pembangunan gereja permanen dilanjutkan hingga saat ini mencapai 65 persen rampung.
Selain memberi penekanan yang serius pada pembangunan fisik, ia juga mengedepankan pembangunan iman dalam pelayanan. Pertumbuhan iman jemaat kian baik terbukti dengan ucapan syukur dan perpuluhan serta partisipasi jemaat lainnya untuk pelayanan terus meningkat hingga kini.
Guna mempertajam pembangunan iman, ia menggagas sejumlah seminar bagi jemaatnya dengan tema-tema beragam yang menyentuh kebutuhan jemaat seperti seminar tentang “Roh Kudus” dan “Keselamatan”, dengan menghadirkan para pembicara dari Sinode GMIM. Ia juga mengadakan konven Pelsus dan UPK. Belajar Alkitab bagi pemuda dan remaja.
Dalam kurun 4 tahun kepemimpinannya di jemaat Gunung Hermon saat ini  jumlah kolom yang sebelumnya hanya 2 kolom berkembang menjadi 3 kolom dengan jumlah KK 48 dan 170 jiwa.
Di bidang pembangunan fisik, banyak sumbangan besar dari pejabat, pemerintah, bahkan donatur untuk menunjang pembangunan yang diupayakannya. Ia dikenal sebagai sosok pelayan yang ulet. Bersama dengan jemaat mencari dana door to door untuk kegiatan pelayanan dan pembangunan. Mengubah pundi persembahan dengan optimis dan keyakinan penuh dari 3 pundi menjadi 1 pundi saja. Dengan semua kebijakannya itu RAP (Recana Anggaran Pendapatan) meningkat setiap tahun untuk menopang pelayanan di jemaat yang dipimpinnya.
Tak terlihat oleh jemaat kesedihan maupun penderitaan dan pergumulan yang dialaminya dalam pelayanan. Beliau tetap tersenyum dan terus melayani dengan tekun.

VI.2. Menuju Jemaat Smart dan Berkarakter Kristus 
Dalam sebuah percakapan dengan Tim Penulis, Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh  mengungkapkan puja dan pujian syukurnya kepada Allah Bapa di dalam Yesus Kristus Tuhan kepala Gereja, yang oleh Roh-Nya yang kudus senantiasa mengaruniakan kekuatan dan hikmat kepada kita untuk melaksanakan tugas panggilan-Nya di dunia melalui Gereja Masehi Injili Di Minahasa, khususnya Jemaat Gunung Hermon Tuminting Wilayah Manado Utara II.
Sebagai pemimpin visioner dalam rangka melaksanakan tugas panggilan Kristus sang Kepala Gereja untuk memelihara iman orang percaya supaya bertumbuh di dalam Dia, dan menyaksikan Injil kepada dunia, Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh secara detil menyodorkan kupasan  rumusan program pelayanan yang menjadi acuan pelaksanaan tugas-tugas pelayanan di jemaat Gunung Hermon. Dalam detil catatan tersebut, ia  merumuskan program pelayanan jemaat Gunung Hermon dengan berlandaskan  ungkapan bijak yang berkata, “Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari besok harus lebih baik dari hari ini”. Makna dari ungkapan ini adalah peningkatan, perkembangan atau kemajuan. Di dalamnya juga terkandung pesan akan pentingnya menoleh ke belakang untuk belajar dari pengalaman (itulah juga yang disebut evaluasi) dan melihat jauh ke depan untuk mengimpikan sesuatu yang besar (itulah juga yang disebut visi) dan merancang sesuatu yang tepat guna sekarang ini berdasarkan evaluasi dalam rangka menuju pada visi tersebut (itulah juga yang disebut misi).
Dengan kata lain, ia berusaha mewujudkan kemajuan untuk jemaatnya, dan itu berarti secara strategis program pelayanan jemaat  perlu ditempatkan di bawah perumusan visi dan misi yang jelas. Perumusan visi dan misi itu haruslah mengacu pada tiga hal: pertama, pada tata gereja, kedua pada program sinodal dan wilayah, ketiga, pada pesan rapat sidi jemaat, keempat yang tidak kalah pentingnya pada kondisi objektif dari jemaat. Dalam rangka mengenali kondisi objektif jemaatnya, ia  melakukan analisis SWOT ( Strength=kekuatan, Weakness=kelemahan, opportunity= kesempatan, Threats=ancaman). Di bawah ini ia mendeskripsikan konteks jemaat Gunung Hermon berdasarkan analisis SWOT:

Strength (kekuatan)
Dari fakta empiris yang ada, jemaat kami memiliki sejumlah potensi yang di dalamnya mengandung kekuatan seperti sebagai berikut:
a.    Ketika jemaat mampu membangun pastori yang reprensentatif dan mampu merealisasikan sentralisasi ke sinode yang cukup signifikan (Rp.29.000 per-KK per-bulan / Rp.1.400.000 setiap bulan) ini menunjukan bahwa warga jemaat  Gunung Hermon Tuminting memiliki kesadaran yang cukup tinggi dalam hal pemberian persembahan untuk menopang pelayanan. Ini merupakan kekuatan di bidang dana.
b.    Banyaknya warga jemaat yang mau memberi diri dengan tulus dan sungguh dalam pelayanan.
c.    Persekutuan jemaat  Gunung Hermon yang terdiri dari 48 keluarga, sekalipun kecil tetapi memiliki hubungan keakraban yang mewujudkan kononia yang kuat.
d.    Posisi jemaat yang berada di Kota Manado yang sedang mengalami perkembangan dan kemajuan pesat dalam berbagai bidang, membuat jemaat memiliki akses bagi kemajuan kota tersebut terhadap kemajuan pelayanan.
e.    Ketika kegiatan pembekalan pelayanan dilaksanakan, para pelayan menunjukan respons yang sangat positif, apresiasi yang tinggi, bahkan menyatakan harapan agar kegiatan-kegiatan pembekalan seperti terus dilaksanakan secara berkala. Animo yang tinggi terhadap kegiatan pembekalan pelayanan ini merupakan indikasi dari kekuatan spirit.
f.     Ibadah-ibadah yang lancar.

Opportunity (Kesempatan)
Potensi-potensi kekuatan yang ada di  jemaat sebagaimana digambarkan di atas, tentu berimplikasi pada terbukanya berbagai kesempatan seperti sebagai berikut:
a.    Kekuatan persekutuan, kesadaran memberi persembahan, dan banyaknya warga jemaat yang memberi diri untuk pelayanan membuka kesempatan bagi jemaat untuk meningkatkan kualitas, intensifitas dan kreatifitas pelayanan dan kelengkapan sarana prasarana.
b.    Akses yang lebar terhadap perkembangan dan kemajuan pesat di berbagai bidang di kota Manado membuka kesempatan yang lebar bagi warga jemaat untuk meningkatkan SDM yang handal dan untuk mencari pekerjaan/menciptakan lahan pekerjaan untuk meningkatkan taraf kehidupan ekonomi.
c.    Animo terhadap peribadahan dan kegiatan pembekalan membuka kesempatan untuk peningkatkan pemahaman Alkitab, Ajaran dan spiritualitas warga jemaat.

Weaknes (Kelemahan)
Menemukan dan memikirkan kelemahan adalah hal penting, sebab dengan menemukan dan memikirkan kelemahan maka kita dapat berupaya mengatasi kelemahan tersebut. Kondisi keberadaan dan pelayanan di jemaat kita nampaknya mengindikasikan kelemahan-kelemahan seperti sebagai berikut:
a.    Tingkat SDM yang masih rata-rata tamatan  SMA.
b.    Tingkat ekonomi masih berada pada taraf menegah ke bawah: 15 orang tukang, 10 orang supir, 8 orang pekerja swasta, 2 orang PNS, 3 orang pensiunan dan lain-lain yang bekerja secara tidak tetap.
c.    Kondisi gedung gereja yang belum representatif karena sedang dalam proses pembangunan namun masih terhenti sementara karena beralih ke pembangunan pastori.
d.    Di jemaat kita ada beberapa keluarga yang tinggal di rumah yang berlantai tanah.
e.    Belum tersedianya tempat ibadah khusus anak sekolah minggu dan gedung serba guna.

Threats (Ancaman)
a.    Dosa dan kuasa jahat (ancaman yang bersifat abstrak).
b.    Gerakan dan kelompok-kelompok parachurch yang tidak sehat.
c.    Pengaruh eksternal dan internal dan pluralisme baik dalam tataran pemahaman (Mis:     Semua agama sama) maupun pada tataran praksis (berpindah gereja).
d.    Dampak negatif budaya modern dan post modern yang menggiring pola pikir dan prilaku yang tidak Alkitabiah seperti: Hedonisme, individualisme, materialisme, okultisme, dan penyangkalan terhadap realitas kebenaran mutlak dan universal.
e.    Lemahnya pemahaman terhadap ajaran-ajaran gereja.
f.     Budaya free sex: Seks di luar nikah, selingkuh, seks bebas remaja, komersialisasi seks.
g.    Kemiskinan dan pengangguran.
           Berdasarkan Tata Gereja GMIM tahun 2007, pesan rapat sidi jemaat dan deskripsi kondisi objektif Jemaat Gunung Hermon di atas, maka visi dan misi jemaat untuk periode pelayanan 2010 s/d 2013 yang sedang berjalan ini dapat dirumuskan sbb:
VISI  :  Menjadi jemaat yang smart dan berkarakter Kristus. (Filipi 2:5).
MISI :  Meningkatkan pelayanan yang dinamis Memelihara persekutuan yang kuat dan melengkapi kebutuhan sarana.
        Visi di atas merupakan harapan ideal, atau mimpi Jemaat Gunung Hermon di periode pelayanan 2010 s/d 2013 yang sedang berjalan ini. Pelayanan akan diarahkan pada perwujudan mimpi ini. Visi ini sebenarnya merupakan refleksi dari Filipi 2:5 yang berkata, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.”
        Kata smart secara harafiah berarti cerdas, pintar, pandai. Kita berharap agar warga jemaat  Gunung Hermon, dari Anak Sekolah Minggu sampai dengan Lansia akan menjadi warga jemaat yang cerdas. Tetapi kecerdasan disini bukan semata-mata sebagai kecerdasan intelektual murni, melainkan suatu kecerdasan intelektual yang dipimpin oleh Kuasa Roh Kudus kepada orang-orang yang telah ditebus oleh Yesus Kristus dan yang hati pikirannya diperbarui oleh Roh Kudus. Kecerdasan ini meliputi aspek:
a.    Cerdas dalam pemahaman Firman Tuhan – Jemaat yang selalu merasa haus akan Firman, dan senantiasa belajar Firman sehingga bertumbuh dalam pengenalan akan Allah dan kehendakNya.
b.    Cerdas dalam pemahan ajaran (doktrin) Gereja Reformasi – Memiliki pemahan yang jelas akan teologi reformasi.
c.    Cerdas dalam menanggapi berbagai pengaruh: pengaruh ajaran-ajaran dari luar dan pengaruh dari godaan dosa.
d.    Cerdas melayani – yaitu memiliki kesedian hati/pemberian diri, urapan dan kompetensi dalam melaksanakan dan mewujudkan tugas-tugas pelayanan.
e.    Cerdas bersaksi – yaitu terbeban untuk menghadirkan kasih Kristus yang menyelamatkan kepada orang-orang yang masih terikat dengan dosa dan belum percaya kepada Kristus, melalui aksi-aksi yang kreatif dan pemberitaan yang bersahabat tentang Injil Yesus Kristus.
           Karakter Kristus adalah sifat dan sikap yang melekat dalam kepribadian Tuhan Yesus sebagaimana yang terlihat dalam hidup dan karyanya seperti: rendah hati bahkan rela menjadi hamba, memberi, melayani, penuh belas kasihan, rela berkorban, suka menolong, suka menanggung, suka mengampuni, taat kepada Bapa dan lain sebagainya. Itulah juga yang dibahasakan Paulus dengan buah-buah Roh dalam Galatia 5:22-23: “Tetapi buah Roh ialah: Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.”Khusus tentang karakter kasih Paulus menguraikannya secara detail dalam 1 Korintus 13:4-7: “Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong, ia tidak melakukan yang tidak sopan, dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”Sifat-sifat dan sikap-sikap inilah yang dimaksud dengan karakter Kristus.
                Jadi, di periode pelayanan 2010 s/d 2013 ini kami berharap jemaat Gunung Hermon boleh bertumbuh menjadi jemaat yang smart dan berkarakter Kristus. Dalam rangka mewujudkan visi ini maka kami menetapkan misi, yaitu cara strategis yang akan ditempuh untuk menggapai visi. Misi jemaat kami untuk periode pelayanan 2010 s/d 2013 ini ialah: Meningkatkan pelayanan yang dinamis, memelihara persekutuan yang kuat dan melengkapi kebutuhan sarana.
               Dalam rumusan misi ini ada tiga hal yang akan kami upayakan. Pertama, meningkatkan pelayanan yang dinamis, kedua, memelihara persekutuan yang kuat dan ketiga melengkapi kebutuhan sarana.
                Pelayanan yang dinamis ialah pelayanan yang memiliki kekuatan untuk membimbing jemaat dalam pertumbuhan pemahaman dan karakter melalui berbagai cara, bentuk dan inovasi di dalam tuntunan Kuasa Roh Kudus.
                Persekutuan yang kuat adalah persekutuan yang ditandai dengan adanya relasi dan interaksi yang akrab, saling peduli, saling menopang di antara warga jemaat satu dengan yang lainnya. Tanpa persekutuan yang kuat, sulit mewujudkan pelayanan yang dinamis. Tetapi juga sebaliknya, tanpa pelayanan yang dinamis, sulit mewujudkan persekutuan yang kuat. Tetapi pelayanan yang dinamis dan persekutuan yang kuat membutuhkan juga berbagai sarana pendukung. Karena itulah diperiode pelayanan yang berjalan ini kami akan mengupayakan supaya sarana pelayanan secara bertahap makin menjadi lengkap. Adapaun sarana pelayanan vital yang masih perlu dilengkapi di jemaat kita ialah: Penyelesaian pembangunan gedung gereja, Pastori ( sementara pada tahap finishing dan akan ditahbiskan pada tanggal 17 Juni 2012), ruang serba guna untuk aktifitas-aktifitas koinonia (persekutuan), ruang-ruang kelas untuk pembelajaran Anak Sekolah Minggu, Sound system, alat musik dan LCD projector.

Goal Setting
           Dalam rangka menggapai misi diatas, maka kita perlu menentukan goal setting untuk tahun pelayanan 2010 s/d 2013 yang sedang berjalan ini. Adapun goal setting ini akan disusun berdasarkan Enam bidang program, yaitu: Persekutuan, Kesaksian, Diakonia, Organisasi, Anggaran dan Sarana Prasarana.
a.    Bidang Persekutuan. Terjadinya peningkatan dalam:
-          Kualitas peribadahan
-          PemahamanAlkitab dan ajaran reformasi.
-          Optimalisasi pelayanan perkunjungan doa dan penggembalaan.
-           Kuatnya pemberian diri, kompetensi dalam tuntunan kuasa Roh Kudus dari pelayan dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan.
-          Spiritualitas yang transformative.
-          Kualitas kebersamaan.
b.    Bidang Kesaksian. Terjadinya peningkatan dalam:
-          Penghayatan akan Injil.
-          Kesaksian dalam aksi dan berita.
c.    Bidang Diakonia:
-          Meningkatnya praktek memberi.
-          Meningkatnya kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan keluarga.
d.    Bidang Organisasi:
-          Meningkatnya mutu penatalayanan organisasi dan administrasi.
-          Tertatanya kembali komisi-komisi kerja dalam rangka optimalisasi peran dan keterbukaan ruang terhadap pemberdayaan talenta dan karunia warga jemaat.
e.    Bidang Anggaran :
-          Meningkatnya mutu pengelolaan perbendaharaan.
-          Meningkatnya persembahan jemaat untuk menopang program.
F.    Bidang Sarana/Prasarana :
-          Berlanjutnya aktifitas pembangunan untuk melengkapi sarana/prasarana
-          Terpeliharanya sarana/prasarana dan infentaris jemaat
         
Demikianlah harapan jemaat GMIM Gunung Hermon Tuminting yang tertuang dalam visi, misi, dan goal setting, yang menjadi acuan strategis bagi jemaat dalam melaksanakan tugas panggilan pelayanan. Tapi perlu ditambahkan juga bahwa upaya mewujudkan visi, misi dan goal di atas, senantiasa ditempatkan di bawah visi besar GMIM, yaitu: GMIM menjadi gereja yang dewasa, mandiri dan missioner, serta di bawah sorotan tema: Tuhan Itu Baik Bagi Semua Orang.

VI.3. Struktur Pelayanan 2010-2014:
Ketua BPMJ :            Pdt. Fonny Welmina Mamanua, STh
Wakil Ketua:                         Pnt. Alfinus Pontoh
Sekretaris :                Pnt. Roy Malamtiga
Bendahara:               Sym. Marfel Malamtiga
Anggota:                    Pnt. Deddy Wadjah
PELSUS Kolom I:    Pnt. A Pontoh
                                    Sym. M. Malamtiga
PESUS Kolom II:     Pnt. Roy Malamtiga
Sym. D Paparang Antunusa
PELSUS Kolom III:  Pdt. Drs. Welly Lahengking
                                    Sym. N Katilik Tamasala
KOMISI Kategorial BIPRA
Ketua :                       Pnt. Maria Areros
Sekretaris:                 Ibu Fani Takalamingan
As Bend:                    Ibu Brigita  Adrian – Maya Golose
REMAJA
Ketua:                        Pnt. Deddy Wadja
Sekretaris:                 Sdri. Sindi Malamtiga
As Bendahara:         Sdri Yunita Darise
PEMUDA
Ketua :                       Pnt. Andrianus Katilik
Sekretaris:                 Sdr. Chalvin Malamtiga
As Bend:                    Sdri. Meilan Macpal
W K I
KETUA :                     Pnt Cristina Pontolawokang
Sekretaris:                 Syane Panebaren
AS Bend:                   Ibu Anice Malamtiga
P K B
Ketua :                       Pnt. Fredik Wadja
Sekretaris:                 Bpk. Arnold Sahempa
As Bendahara:         Bpk Jhoni Singal
PELAYANAN KATEGORIAL KOLOM ( KOORDINATOR )
KOLOM I
PKBKetua:                Bpk. Arnold Sahempa
Sekretaris:                 Bpk. Sujuanto
Bendahara:               Bpk. Otniel Malamtiga
WKI Ketua:                Ibu Fredrika Malamtiga
Sekretaris:                 Ibu Fanny Takalamingan
As Bendahara:         Ibu Beatrix Pontolowokang
Guru Sekolah Minggu:    
Maya Golose
Cecilia Golose
Yunita Darise
 Fanny Takalmingan
KOLOM II
PKB Ketua:               Bpk. Oksan Makasalah
Sekretaris:                 Bpk. Silas Makahaube
As Bendahara:         Bpk. Budianto Suwito
WKI Ketua :               Ibu Selvi Gampamole
Sekretaris:                 Ibu Yenni Singal
As Bendahara:         Anitje Malamtiga
Guru sekolah Minggu:
Sindi Malamtiga
 Brigita Adrian
KOLOM III
PKB Ketua:               Bpk. Rafles Katilik
Sekretaris:                 Bpk. Otman Poai
As Bendahara:         Bpk. Novel Mahengkeng
WKIKetua:                 Ibu Helena  Arambau
Sekretaris:                 Ibu Oktafin Makausi
As Bendahara:         Ibu Florensi Tumbio
Guru Sekolah Minggu: Ibu Maria Areross
Susunan Komis Kerja






No.
Komisi
N a m a
Jabatan
1
Pemabngunan
Bpk. Silas Langi
Ketua
2

Bpk. Anton Poluan
Sekretaris
3

Bpk. Robin Golose
Anggota
4
Diakonia
Bpk. Rafles Katilik
Ketua
5

Ibu Femi Paparang
Sekretaris
6

Bpk. Yanny Sahempa
Anggota
7

Ibu Olan Sahempa
Anggota
8
Pelayanan Doa
Bpk. Oksan Makasala
Ketua
9
dan Penginjilan
Ibu Nonce Sahempa
Sekretaris
10

Ibu Nawira Bawole
Anggota
11

Ibu Forni Sasela
Anggota
12

Ibu Yanny Naryani
Anggota
13

Bpk. Arnol Sahempa
Anggota
14
Pendidikan
Ibu Helena Arambau
Ketua
15

Ibu Oktavin Makausi
Sekretaris
16

Ibu Brigita Adrian
Anggota
17

Ibu Fanny Takalamingan
Anggota
18
Kesenian
Bpk. Silas Makahaube
Ketua
19

Sdra. Hendara Katilik
Sekretaris
20

Sdra. Chalvin Malamtiga
Anggota
21

Bpk. Sada Sahempa
Anggota
22

Bpk. Frangky Golose
Anggota
23

Bpk. Wemprit Mamondol
Anggota
24
Rumah Tangga
Ibu Takapulungan - Bogar
Ketua
25

Ibu Yenny Singal
Sekretaris
26

Ibu Selvy Gampamole
Anggota
27

Ibu Sahempa - Tatangindatu
Anggota
28

Ibu Lian Mantiri
Anggota
29

Sdri. Beatrix Pontolowokang
Anggota




Kostor:
Bpk. Selsius Kudampa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar