Jumat, 12 Juli 2013

Pendeta H. Hermanus, STh (Seri Tokoh Gereja Manado Utara)


Oleh: Iverdixon Tinungki

Awal periode kepemimpinan keempat aras pelayanan Wilayah Manado Utara II diantar oleh sebuah kemelut dalam kehidupan bergereja. Peristiwa itu seakan menegaskan  ulang dimana sejarah Gereja dari abad pertama sampai sekarang ini tidak terlepas dari berbagai permasalahan dan  gejolak yang timbul ini disebabkan karena Sejarah Gereja menjadi saksi bahwa Gereja selalu berayun dari kutub yang satu ke kutub yang lain. Jarang sekali ada suatu periode panjang, yang di dalam waktu itu Gereja hidup dalam keseimbangan. Keseimbangan memang hal yang amat langka. Karena ketidakseimbangan ini maka Gereja mengalami kekurangan-kekurangan baik yang relatif kecil maupun yang sangat mendasar.
Substansi persoalan ketika itu dipicu oleh ketidak senangan kalangan jemaat Torsina Tumumpa atas peralihan pusat wilayah ke Jemaat Petra Karangria.  Ini sebabnya ketika Pendeta Pdt. Alex Koloay, STh mengakhiri masa tugasnya selaku Ketua Wilayah pada 1990, kepemimpinan Wilayah tidak langsung diserah terimakan kepada Pdt. H. Hermanus, tapi diserahkan ke Pnt. Ferom P. Langkudi yang ketika itu sebagai Wakil Ketua MPMW menjadi pejabat Ketua masa transisi.
Pendeta H. Hermanus saat ditemui Tim penulis pada Sabtu 09 Juni 2012 jam 11.45 Wita, membenarkan adanya gejolak pada masa awal menjelang kepemimpiannya itu disebabkan sejumlah kalangan jemaat GMIM “Torsina” Tumumpa tidak mau menyerahkan kedudukan pusat  Wilayah Manado Utara II dipindahkan dari Torsina ke Jemaat GMIM “Petra” Karangria.  Menurut memorinya, ia tak langsung menjadi Ketua Wilayah pasca berakhirnya masa tugas pendeta Koloay tapi harus melewati sebuah kepemimpinan transisi.  
Diungkapkannya, salah satu anggota Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Torsina yaitu F. Langkudi, mereka secara sembunyi dan diam-diam  ingin membuat gejolak. Tapi, rencana kalangan Torsina itu tidak bisa dilakukan  karena Pendeta  Hermanus telah melakukan pendekatan persuasif baik secara pribadi maupun kepada jemaat. Pendeta Hermanus juga secara terang-terangan mengatakan  ada kecemburuan dari Pdt. A. Koloay saat itu karena  posisinya sebagai ketua wilayah akan digantikannya. Seiring berjalannya waktu akhirnya kedudukan Wilayah Manado Utara II dipindahkan dari Jemaat GMIM “Torsina” Tumumpa ke Jemaat GMIM “Petra” Bitung Karangria.
Tentang sikap kalangan jemaat Torsina yang bersikeras mempertahankan kedudukan wilayah tersebut di benarkan Pnt. Ruben Saerang. Saat di temui pada Kamis, 14 Juni 2012 Jam 10.25 Wita, ia mengatakan  permasalahan-permasalahan jemaat lebih khusus lagi jemaat GMIM “Torsina” Tumumpa untuk mempertahankan pusat Wilayah Manado Utara II di jemaar GMIM “Torsina” dengan berbagai pertimbangan-pertimbangan bahwa gereja GMIM “Torsina” Tumumpa berada di tengah-tengah Wilayah itu berarti bahwa pusat wilayah harus berada di Tumumpa, karena letak geografisnya. Akan tetapi katanya lagi, sebagaimana yang sudah diatur Sinode GMIM, maka pusat atau kedudukan wilayah harus dipindahkan ke jemaat GMIM “Petra” Bitung Karangria.         
Di kurun 4 tahun kepemimpinan Pendeta H Hermanus, tugas pelayanannya sebagai ketua wilayah tidak ada hambatan atau tantangan bahkan gejolak yang terjadi malahan segalanya berjalan dengan lancar sehingga pertumbuhan iman anggota jemaaat lebih khusus lagi di Manado Utara II semakin nampak kedewasaannya, walau ada kerikil-kerikil tajam yaitu berupa kritikan yang hendak membangun persekutuan jemaat. Pada periode ini, seiring berjalannya waktu serta perkembangan Jemaat, pada tanggal 10 September 1992 Wilayah Manado Utara II kembali dimekarkan menjadi 2 wilayah yakni Wilayah Manado Utara II dengan Pusat Pelayanan di Jemaat Petra Bitung Karangria, serta Wilayah Manado Utara III  dengan Pusat Pelayanannya di Jemaat Torsina Tumumpa.
Wilayah Manado Utara II pasca pemekaran terdiri dari 9 jemaat yakni: Jemaat Petra Bitung Karangria, Jemaat Nazaret Tuminting, Jemaat Getsemani Sumompo, Jemaat Bukit Saitun Sumompo, Jemaat Kharisma Buha, Jemaat Buha, Jemaat Maranatha Bengkol, Jemaat Pandu.
Pada tahun 1994 terjadi Seraht erima Ketua Wilayah Manado Utara II dari Pendeta Heramanus STh kepada Pdt.J.Wenas STh.

Susunan BPMW  Manado Utara II  Periode 1990-1994
Ketua             : Pdt. H. Hermanus
Wakil Ketua : Pnt. Manoppo
Sekretaris      : Pnt. Drs. Ruben Saerang
Bendahara    :
Anggota         :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar