Kamis, 04 Juli 2013

MITOS ADITINGGI*) (puisi Iverdixon Tinungki)



kepundan magma menetas ayam merah
lava pun memijar bagai bunga
di atas, di ketinggian kepercayaan moyang

api dan abu akan turun di lembah manusia
karena kita alpa memerangi lupa
ada gunung lebih tinggi dari ketinggian hati kita
ada langit lebih luas dari cakrawala pikiran kita

menjangkau yang tinggi harus dimulai dari nurani
karena hidup seperti gunung pendakian nilai
yang mencapai puncak hanya hati penuh derai


lalu kapan ayam putih mengepak sayap awannya
kepada siapa kita bertanya, bila bukan pada diri semata
adakah cahaya di kedalaman benak kita
hingga tak sesat berjalan di rimpang hidup penuh onak

begitulah di tengah alam yang sabar mengajar ini
kutemukan ajaran moyang 
tak ia letakkan Tuhan di puncak gunung
tapi menaruhnya di kedalaman hati
menyatu dengan diri
hingga mata hati melihat Tuhan setia mengiring

*) Aditinggi: Dewa tertinggi dalam kepercayaan purba suku bangsa Sangihe yang mendiami pulau Siau. Dewa ini konon selalu muncul di puncak gunung Karangetang dalam bentuk ayam merah  petanda bahaya dan ayam putih petanda baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar