Kamis, 04 Juli 2013

DI BUKIT PASIR RUANG (puisi Iverdixon Tinungki)



di bukit pasir pulau Ruang
anak Maleo menggali jalan menuju hutan
hutan telah habis dibabat orang

ia terbang ke langit mencari induknya
di langit Elang mengintainya

ia kembali ke liang pasir yang menetaskannya
tapi tak ditemukanya rumah baginya
kecuali desis ular terdengar lapar
di balik gundukkan semak liar


di iris matanya yang merah kecoklatan
kubaca isyarat gelisah tergenang bagai lautan
jambulnya mengeras, paruhnya berwarna jingga
membayangkan kenyamanan hidup di dalam cangkang

tapi sekali terlahir pilihan tinggal hidup atau mati
ia pun terbang ke sana ke mari menandai benua
di atas peta panas kawah yang bergerak membentuk lava
mahluk fana, akan mengerti dimana hidup tak lain
padang pertarungan penuh luka nestapa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar