Jumat, 05 Juli 2013

Pdt Fonny Welmina Mamanuah, STh (Seri Tokoh Gereja Manado Utara)



Oleh: Iverdixon Tinungki
          
Setelah masa pelayanan Pendeta Ransun Palansalaeng, STh usai dan dimutasikan ketempat tugas yang baru, posisi Ketua jemaat Gunung Hermon diisi  Pendeta Fonny Welmina Mamanuah, STh terhitung  1 Mei 2009 lewat SK BPS GMIM. Kendati begitu, serah terimanya dilaksanakan pada bulan Agustus 2009.
Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh dilahirkan di Manado, 01 Februari 1972. Menikah dengan Stefi Edwin Tanor, dan dikarunia dua orang anak Djurano Panca Negarawan Tanor dan  Shania Junhishia Pratiwi Tanor.

Kehadiran Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh disambut baik warga jemaat Gunung Hermon. Ia sosok pelayan yang dipandang membawa sukacita besar bagi jemaat. Bila periode sebelumnya banyak konflik yang terasa mengganjal pelayanan, kehadirannya justru dinilai membawa jemaat pada pertumbuhan iman yang besar.
Hanya dalam kurun 1 tahun pelayanannya  jemaat  Gunung Hermon berhasil  membangun Pastori yang cukup megah yang ditahbiskan pada tanggal 17 Juni 2012. Tim Kerja Pembangunan Pastori terdiri dari: Ketua Pnt. A. Pontoh, Sekretaris Sym. Roy Malamtiga, Bendahara Bpk. Dedy Wadjah dan anggota semua pelayan khusus.  Dana pembangunan pastori tersebut berasal dari aksi penjualan kue, tanggung jawab dari keluarga sebesar Rp. 25.000 perminggu, sumbangan dari donatur, sumbangan dari kenalan jemaat dan ibu pendeta, dari Bpk. Drs. Welly Sambalao sebesar Rp. 25.000.000.  Juga sumbangan dari pejabat dan Pemkot Manado.
Sementara kalau dulu satu-satunya akses jalan ke jemaat ini adalah melalui tangga di tebing selatan dalam kondisi yang relatif curam dan tinggi, kini sebuh jalan aspal dibangun dalam periode kepemimpinan Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh di bagian ujung dari sisi bukit yang bermula di tikungan jalan Dua Saudara. Pembangunan jalan ini tentu menjadi jawaban terhadap kekhawatiran masa lalu yang menjadi akar persoalan hingga dalam sejarahnya jemaat ini terdepak dari pelayanan jemaat induknya Nazaret. Tak ada lagi kesulitan aksesibilitas ke atas lokasi gereja  ini, karena sudah ada jalan yang baik yang bisa dilalui kendaraan bermotor. Sedangkan pembangunan gedung gereja yang telah digagas dan dibangun dari masa Ketua Jemaat sebelumnya perlahan namun pasti terus dirampungkannya. Dimasa kepemimpinan Pdt. Fonny Welmina Mamanuah, STh pembangunan gereja permanen dilanjutkan hingga saat ini mencapai 65 persen rampung.
Selain memberi penekanan yang serius pada pembangunan fisik, ia juga mengedepankan pembangunan iman dalam pelayanan. Pertumbuhan iman jemaat kian baik terbukti dengan ucapan syukur dan perpuluhan serta partisipasi jemaat lainnya untuk pelayanan terus meningkat hingga kini.
Guna mempertajam pembangunan iman, ia menggagas sejumlah seminar bagi jemaatnya dengan tema-tema beragam yang menyentuh kebutuhan jemaat seperti seminar tentang “Roh Kudus” dan “Keselamatan”, dengan menghadirkan para pembicara dari Sinode GMIM. Ia juga mengadakan konven Pelsus dan UPK. Belajar Alkitab bagi pemuda dan remaja.
Dalam kurun 4 tahun kepemimpinannya di jemaat Gunung Hermon saat ini  jumlah kolom yang sebelumnya hanya 2 kolom berkembang menjadi 3 kolom dengan jumlah KK 48 dan 170 jiwa.
Di bidang pembangunan fisik, banyak sumbangan besar dari pejabat, pemerintah, bahkan donatur untuk menunjang pembangunan yang diupayakannya. Ia dikenal sebagai sosok pelayan yang ulet. Bersama dengan jemaat mencari dana door to door untuk kegiatan pelayanan dan pembangunan. Mengubah pundi persembahan dengan optimis dan keyakinan penuh dari 3 pundi menjadi 1 pundi saja. Dengan semua kebijakannya itu RAP (Recana Anggaran Pendapatan) meningkat setiap tahun untuk menopang pelayanan di jemaat yang dipimpinnya.
Tak terlihat oleh jemaat kesedihan maupun penderitaan dan pergumulan yang dialaminya dalam pelayanan. Beliau tetap tersenyum dan terus melayani dengan tekun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar