Jumat, 05 Juli 2013

KOTA BUNGA TOMOHON (puisi Iverdixon Tinungki)



di Queen Elisabeth
dua abad lalu
Graafland menulis
bunga Krisan dan Cintamani
di kemilau danau Linow

kini di sepemandang lembah hamparan bukit
bunga tumbuh seakan rumah beratap warna
mendenyutkan hidup dan sejarah anak cucu Tombulu

gadisgadis berkulit putih tersenyum di pematang
seindah Cintamani segari pagi bermatahari
ketika siang pipinya memerah bagai Krisan
melukisi nasib dipenuhi pertarungan tiada henti


alam menghampar di kaki penari kabasaran
mengendapkan belerang kawah  Lokon Mahawu
mendengar Empung menyeru di gelegar gunung
turun dalam debu menyuburkan petak sawa ladang
kebun cengkeh kelapa palawija
disemai bersama harapan nenek moyangnya

roda pedati suara burung Manguni
bou soka legam warna daun tuis
Ficus minahassae, schefflera actinophylla
menisik  dusundusunnya
seakan pola biorama
detakkan nadi  bertabur anugerah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar